Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pramuka Saka Bhayangkara di Tengah Kemacetan Kota Salatiga

3 Juli 2016   16:55 Diperbarui: 3 Juli 2016   20:43 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini kemacetan di pusat Kota Salatiga (foto: dok pri)

Selama hampir tujuh jam bertugas sebagai relawan pengatur lalu lintas, anggota Pramuka Saka Bhayangkara hanya mendapat imbalan sekedar uang transport. Pasalnya, mayoritas remaja- remaja tersebut berdomisili dan sekolah di wilayah Kabupaten Semarang. 

Didik tercatat merupakan pelajar di SMA Negeri I Tengaran, Kabupaten Semarang, demikian juga Faroji rekannya. Sementara seorang remaja putri bernama Romani adalah siswi SMA Negeri I Pabelan, Kabupaten Semarang.

Begini kemacetan di pusat Kota Salatiga (foto: dok pri)
Begini kemacetan di pusat Kota Salatiga (foto: dok pri)
“Pramuka Saka Bhayangkara yang berasal dari Kota Salatiga juga ada, hanya kebetulan yang bertugas di titik ini semuanya merupakan pelajar Kabupaten Semarang. Dan itu tidak masalah, sebab, perekrutan Saka Bhayangkara Polres Salatiga memang meliputi wilayah kecamatan- kecamatan yang berdekatan dengan Salatiga,” ungkap Didik.

Apa yang dikerjakan para Pramuka Saka Bhayangkara memang layak diapresiasi,bisa dikata tanpa imbalan apa pun, mereka ikhlas berpanas-panas demi keselamatan masyarakat pejalan kaki. Bahkan terkadang menerima makian, baik dari pengendara bermotor mau pun warga yang akan menyeberang. “Warga sering tidak sabaran pak, menunggu sebentar saja kerap ngomel-ngomel,” ungkap Didik.

Memang, jangankan menjelang hari Raya Idul Fitri, pada hari- hari biasa pun, Jalan Jendral Sudirman yang merupakan pusat perekonomian Kota Salatiga selalu jadi langganan kemacetan. Apa lagi H-7, ratusan kendaraan terlihat merayap. Untuk menempuh jarak sekitar 1 kilometer saja, butuh waktu hampir 30 menit. Secara otomatis, kehadiran remaja Pramuka Saka Bhayangkara sangat terasa manfaatnya.  Satu kata : Keren! Salam Pramuka. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun