Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polisi ini Selama 25 Tahun jadi Tukang Tambal Ban

27 Mei 2016   18:45 Diperbarui: 27 Mei 2016   20:30 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak- anaknya yang sudah hidup mapan, sebenarnya sudah meminta agar Mustamin berhenti dari kegiatan menambal ban. Pasalnya, sang ayah masa dinasnya tinggal setahun sehingga diharapkan mau menikmati masa pensiunnya dengan nyaman. Sayang, permintaan itu diabaikan. Baginya, penghasilan sebagai tukang tambal ban yang sehari mencapai Rp 50.000 sangat disyukurinya.

Hingga menjelang pension, Mustamin dan istrinya masih tinggal di Asrama  Tallo Lama yang berjarak puluhan kilometer dari Polsek tempatnya bertugas. Meski bertugas di lokasi yang lumayan jauh, namun ia mengaku selama 37 tahun jadi polisi belum pernah  melalaikan tugas. Artinya, gaya hidupnya yang bersahaja bukan berarti mengabaikan profesinya selaku abdi Bhayangkara.

Itulah secuil cerita tentang sosok – sosok prajurit Polri yang menginspirasi, di mana dengan kesederhanaannya, mereka mampu hidup lurus dan menepis anggapan semua polisi menghalalkan barang haram. Untuk Bripka Seladi serta Aiptu Mustamin, kiranya layak diapresiasi atas segala kejujurannya. Kiranya, personil polisi muda lainnya berani mengikuti langkah mereka. Sebab, berani jujur itu adalah hebat ! (*)

Diolah dari : polisi.ini.menyambi.jadi.tukang.tambal.ban.selama.20.tahun.

Artikel terkait : menolak-suap-polisi-ini-memilih-jadi-pemulung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun