Oma Martha yang wafat  dalam usia 86 tahun bertutur, untuk menampung alumni SMP, ia agak lupa. Namun yang diingatnya, sekitar tahun 1948 Biara Magdalena pernah mendirikan sekolah guru bernama Opleidingschool Volksonder Wijzeressen atau dikenal dengan sebutan sekolah guru rakyat. Bertempat di dekat Biara, yakni Jalan Diponegoro.
[caption caption="Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Kweek School (Foto: Dokumen Pribadi)"]
Dari apa yang pernah disampaikan Oma Martha yang tingkat kebenarannya mungkin tidak mencapai 100 persen (perkiraan saya sekitar 90 persen), saya mengambil kesimpulan bahwa pemerintahan kolonial Belanda pada jaman itu sangat memperhatikan aspek pendidikan, bagi (khususnya) warganya. Mungkin Belanda berpikir bakal bercokol selamanya di bumi Nusantara, sehingga bangunan-bangunan yang dibuatnya mayoritas sangat kokoh.
Penasaran dengan apa yang diceritakan Oma Martha, Jumat (25/3) sore, saya mencoba napak tilas ke sekolah- sekolah yang disebutnya. Mulai dari Europese Lagere School, Holland-Chinese Schools, Rooms Katholiek Weeshuis, Uitgebreid Lager Onderwijs Kweek School hingga Opleidingschool Volksonder Wijzeressen. Gedung- gedung dengan arsitektur khas Belanda, yakni tembok tebal, pintu setinggi 3 meter serta daun jendela lebar, terlihat gagah berdiri. Saya sangat yakin, pada saat dibangun, tak ada yang berani korupsi sehingga kendati usianya telah menembus hampir 1 abad, tetap kokoh tidak lapuk dimakan jaman. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H