Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Buruknya Jalan Raya Salatiga, 15 Menit Telan 4 Korban

21 Februari 2016   18:00 Diperbarui: 21 Februari 2016   18:37 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Peringatan yang dipasang di Jalan Osamaliki (foto: bamset)"][/caption]

Memasuki musim hujan, kondisi Jalan raya Kota Salatiga semakin terlihat bahwa pengerjaan pengaspalannya sangat buruk. Terbukti, banyak lubang bertebaran hingga memakan korban. Ironisnya, terdapat satu titik yang dalam tempo 15 menit menelan korban 4 pengendara motor.

Hari Sabtu (20/2) malam, saya melewati Jalan Diponegoro yang merupakan jalur utama Semarang- Solo. Jarum jam memperlihatkan  pk 22.15, ketika tiba di depan Hotel surya, saya melihat banyak warga berkerumun. Terdapat mobil patroli polisi, baik dari Polsek Sidorejo, mau pun Sat Lantas Polres Salatiga. Saat saya mendekat, ternyata warga tengah menolong korban kecelakaan lalu lintas. Yang aneh, korban yang terdiri atas 4 orang, semuanya pengendara motor, terjungkal di satu titik lubang yang sama.

“ Lubangnya lumayan dalam mas, kedalaman sekitar 20 centimeter. Kalau malam hari pengendara motor tak bakal melihatnya, apa lagi melaju kencang,” kata Susanto (35) warga setempat.

[caption caption="Siang hari dipasang pohon pisang, malam hari menelan korban (foto: bamset)"]

[/caption]

Berdasarkan keterangan, korban pertama melaju dari arah kota menuju Semarang. Karena jalanan dianggap mulus, tanpa curiga ia memacu gasnya dengan kecepatan sekitar 70 kilometer/ jam. Hingga tiba di tempat kejadian perkara (TKP), mendadak roda motornya terperangkap di lubang. Akibatnya fatal, motornya terbanting dan tubuhnya pun terlempar di aspal. Melihat kejadian tersebut, warga segera memberikan pertolongan.

Baru sekitar 3 menit korban dibawa ke trotoar, tiba- tiba seorang pengendara motor lainnya yang melintas di TKP, ikut terjungkal. Lagi- lagi warga bertindak sigap dengan menolong korban kedua. “ Polisi yang ditelepon warga, langsung datang ke TKP untuk melakukan pengamanan,” jelas Santo.

Saat polisi tengah meminta keterangan saksi- saksi, sekitar pk 23.10 atau 7 menit setelah kecelakaan kedua, lubang yang sama kembali memakan korban seorang laki- laki pengendara motor. Selain kendaraannya ringsek, tubuhnya juga mengalami luka. Beruntung, cederanya tak begitu serius. Hingga para korban belum beranjak dari TKP, seorang pemuda yang mengendarai sepeda motor lumayan kencang, sepertinya ia tengah mempunyai keperluan penting. Sehingga, dirinya tidak memperhatikan banyak warga berkerumun.

[caption caption="Salah satu motor yang terjungkal di Jalan Diponegoro (foto: bamset)"]

[/caption]

Ketika melintas di TKP, tanpa ampun, roda depan motornya tak mampu menghindari lubang yang baru saja memakan 3 korban. Akibatnya telak, motornya langsung nyungsep, tubuh pengendaranya terlempar dan jatuh menciu aspal. Setelah kejadian yang luar biasa ini, warga akhirnya berinisiatif menutup lubang celaka itu menggunakan tanah.

Pemkot Turun Tangan

Dari TKP  yang menelan empat korban ini, siang hari ketika saya melintas, saya sempat mengambil gambar. Pasalnya, untuk memperingatkan pengguna jalan, warga memasang pohon pisang di lubang tersebut. Sayangnya, berulangkali digilas mobil, belakangan pohon pisang itu remuk tak berbentuk. “ Kalau jalannya tidak terlalu kencang, paling banter pelek motornya bengkok. Tapi kalau jalannya ngebut ya alamat bakal benjut,” kata Santo setengah bercanda.

Berangkat dari kejadian tersebut, Minggu (21/2) saya mencoba menyusuri Jalan raya Kota Salatiga. Ternyata, sepanjang Jalan Osamaliki yang panjangnya berkisar 2 kilometer, saya menemukan banyak sekali lubang berdiameter sekitar 30- 80 centimeter. Sedang kedalamannya bervariasi, yang jelas, bila malam hari atau kondisi hujan, mampu membuat celaka pengendara sepeda motor.

[caption caption="Lubang di Jalan Osamaliki yang sudah diberi tanda oleh DPU (foto: bamset)"]

[/caption]

Puluhan lubang itu terlihat sudah diberi tanda oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum Kota Salatiga, sebagian telah ditambal, namun banyak yang belum ditutup. Di trotoar, terpasang peringatan mengenai jalan berlubang yang dipasang dinas terkait. Buruknya kualitas Jalan raya di Salatiga ini, tak urung jadi perbincangan warga dan dikeluhkan pengguna jalan. Sebab, berulangkali pengendara sepeda motor jadi korbannya.

[caption caption="Lubang yang sama di Jalan Osamaliki (foto: bamset)"]

[/caption]

Memang, Jalan raya yang ada di Salatiga sebenarnya merupakan jalan provinsi yang tanggung jawab pemeliharaannya ada di Dinas Pekerjaan Umum Jawa Tengah. Kendati begitu, bila pemerintah kota tak sigap mengantisipasinya hingga timbul kecelakaan yang membuat babak belur warganya, maka, hal tersebut sama halnya dengan melakukan pembiaran terjadinya musibah pada diri warga Kota Salatiga. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun