Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Koh Yo In, Saudara Kami Beda Orang Tua: Sebuah Cerita Imlek

8 Februari 2016   16:44 Diperbarui: 28 Januari 2017   15:29 2348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jacket kenangan dari koh Yo In (foto: bamset)
Jacket kenangan dari koh Yo In (foto: bamset)
Hingga tahun 2000-an, secara perlahan bisnis Koh Yo In mulai menggeliat bangkit kembali. Karena sarana komunikasi sudah relatif mudah, kami kerap saling menyapa. Setiap perayaan Imlek, ia tak pernah lupa mengirim kue keranjang makanan khas Tionghoa. Bahkan, saat anak-anak masih kecil pingin menikmati kue keranjang yang diberi santan, saya sembari guyon selalu mengatakan, besok saja nunggu kiriman dari Om Yo In.

Koh Yo In sendiri, semasa hidupnya cenderung abai dengan kesehatannya. Rokoknya tak pernah berhenti, lauk yang disantap selalu sarat kolestrol. Tahun 2009, kesehatannya memburuk. Hingga akhirnya, Tuhan memanggilnya dalam usia belum genap 60 tahun. Menjelang pemakaman, saat disemayamkan, saya menatap wajahnya. Terbayang segala kebaikannya semasa hidup. Meski banyak orang yang tak suka dengan sepak terjang Koh Yo In, namun di mata saya, beliau bukan sosok yang bermasalah.

Bagi kami sekeluarga, Koh Yo In adalah figur bersahaja. Kendati kami beda status sosial dan strata, ia adalah saudara kami yang beda orang tua. Itulah sedikit cerita tentang keturunan Tionghoa yang pernah hadir dalam keluarga kami. Secara fisik, jelas terdapat perbedaan, namun, hati kami menyatu. Sekarang, kami tak bisa lagi mengucapkan Gong Xi Fa Chai, Da ji Da li, Shen Ti Jian Kang maupun ucapan lainnya. Kami semua hanya berdoa, semoga Tuhan di sana memberikan tempat yang layak kepada Koh Yo In. (*)

Kepada rekan Kompasianer yang merayakan Imlek, saya mengucapkan  GONG XI Fa CHAI & SHEN Ti JIAN KANG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun