Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Di Kampung Ini, Bambu Mampu Memberikan Kehidupan

17 Januari 2016   18:45 Diperbarui: 4 April 2017   18:14 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Saefudin, aneka kerajinan bambu akan berumur panjang tergantung perilaku pemiliknya. Selama tidak terkena air hujan terus menerus, aneka barang itu bakal bertahan bertahun- tahun. “ Jangankan bambu, yang terbuat dari besi atau almunium pun, kalau terkena air hujan setiap hari ya tak mampu bertahan lama,” ujarnya. Benar juga kata om Saefudin ini.

[caption caption="Kandang ayam setengah lingkaran (foto: bamset)"]

[/caption]Meski berdasarkan fakta selama puluhan tahun tanaman bambu mampu memberikan kehidupan di kampung ini, sayangnya perhatian dari pihak- pihak terkait sangat minim. Dari mulai sekedar pembinaan hingga pemasaran, para pengrajin melakukannya secara otodidak. Tak pernah mendapat sentuhan yang memadai, akibatnya sejak tahun 1990 hingga sekarang, produksi mereka tidak pernah mengalami peningkatan. Sepertinya inovasi merupakan kosa kata yang belum dikenalnya.

Begitulah hasil jalan- jalan sore (JJS) saya hari ini, kampung Ngablak yang berada di perbatatasan wilayah Kabupaten Semarang, harusnya mendapat atensi dari pihak pemerintah kota Salatiga. Sebab, kreatifitas mereka bila dicermati mampu menekan angka pengangguran yang saban tahun terus bertambah. Konon, satu- satunya hal yang dibutuhkan para pengrajin adalah bantuan dana lunak. Karena dana itu sangat dibutuhkan guna mengembangkan usahanya.

Fakta lain yang menarik, selain keberadaan mereka tak tergerus oleh kemajuan jaman, para pengrajin juga tidak terpengaruh oleh berbagai krisis yang mendera tanah air. Dengan pangsa pasar golongan bawah yang jumlahnya terus membengkak, maka aneka produksi dari bambu yang dikerjakan secara manual, bisa dipastikan bakal tetap eksis sepanjang waktu. Dan yang paling penting, barang- barang buatan mereka ramah lingkungan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun