Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu Profesional ini Namanya Septi Peni Wulandani

22 Desember 2015   18:37 Diperbarui: 1 September 2017   11:04 4165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Enes dan Ara tak sekedar mencintai matematika, namun dua anak itu juga piawai berhitung. Keberhasilan metode jarimatika tersebut, dari mulut ke mulut rupanya tersebar di lingkungan tempat Septi tinggal. Dibelit rasa penasaran, beberapa tetangga mulai berdatangan untuk meminta diajari metode jarimatika. Dasar Septi memang bukan type orang yang pelit ilmu, ia tanpa berbelit mengajarinya.

Suksesnya Septi menggunakan metode Jarimatika, rupanya mulai tersebar ke berbagai penjuru. Tak hanya di Depok, nyaris di seluruh Republik ini banyak yang mendengarnya dan berdatangan. Mereka meminta agar Septi membuka semacam les Jarimatika di daerahnya. Karena berfikir ke arah perkembangan di masa datang, akhirnya Septi mematenkan hak cipta Jarimatika dan membuat franchise. Sekarang, Jarimatika telah mempunyai sekitar 500 gerai yang tersebar di 120 kabupaten/ kota.

Keberhasilan sudah di tangan, tetapi bukan Septi bila ia harus menghentikan langkahnya sebatas menjadi penemu Jarimatika. Ia yang sudah pindah ke Kota Salatiga, aktifitasnya terus menggeliat. Belakangan dirinya mendirikan sekolah alam Lebah Putih dan terakhir berdiri Institut Ibu Profesional. Entah apa lagi yang bakal dia rintis, yang pasti Septi terus bergerak.

Penerima penghargaan Tokoh pilihan Majalah Tempo,  Ibu teladan versi Majalah UMMI tahun 2004, Danamon Award tahun 2006 katagori individu pemberdaya masyarakat, Inovator Sosial pilihan Pasca sarjana FISIP UI tahun 2006,Women Enterpreuner Award Ashoka Foundation USA tahun 2007, Inspiring Women Award tahun 2008-2009, Kartini Award versi majalah Kartini tahun 2009 dan berbagai penghargaan lainnya itu, sepertinya tak mengenal kosa kata jumawa. Ia tetap bersahaja menjalani hidupnya di Kota Salatiga. Beberapa buku juga berhasil ditulisnya. Lantas bagaimana  cara dirinya mendidik anak- anaknya ? Seperti apa sepak terjangnya sebagai ibu professional ?  (bersambung)

Artikel ini saya tulis sebagai penghormatan yang tulus kepada ibu- ibu di seluruh Indonesia

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun