Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jokowi Pamer Kebodohannya Sendiri di Istana

18 Desember 2015   03:39 Diperbarui: 18 Desember 2015   03:58 7963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Presiden Jokowi (foto: dok kompas.com)"][/caption]Presiden Joko Widodo yang biasa disapa dengan panggilan Jokowi, Kamis (17/12) di Istana Negara memamerkan kebodohan di depan para komedian stand up comedy (komika). Untuk mengimbangi gaya tamu- tamunya yang mengundang gelak tawa, ia secara sadar juga mengimbangi kejadian lucu yang menimpanya.

Jokowi yang mengundang para pentolan  komika yang terdiri atas Indro Warkop, Mongol Stress, Ge Pamungkas, Yudha Keling, Heri Horeh, Arie Kriting, Randika Jamil, Raditya Dika, Bene, Rahmet dan David Nurbianto sempat terkekeh- kekeh mendengar ocehan para pelawak tunggal tersebut. Mungkin tak mau kalah, ia pun menceritakan pengalaman bodohnya saat menjadi Walikota Surakarta  periode tahun 2005-2010.

Tiga hari paska pelantikan sebagai Walikota, Jokowi harus mengikuti upacara di Balai Kota. Celakanya, prosesi upacara sudah terlalu tidak diikuti oleh sang Walikota. Hampir 27 tahun dirinya tak pernah mengikuti kegiatan tersebut, akibatnya tata cara upacara sama sekali sangat awam baginya.

Seperti galibnya seorang kepala daerah, Jokowi harus bertindak sebagai inspektur upacara. Terkait hal tersebut, ia mendapatkan tips dari ajudannya, yakni, setiap kali komandan upacara menyampaikan laporan, ia diminta menjawab “laksanakan”.

Usai menerima tips itu, Jokowi dengan pedenya melaksanakan tugasnya sebagai inspektur upacara. Awalnya semua berjalan lancar, tiap kali komandan upacara melapor, ia sigap menjawab “ Laksanakan!”

Hingga tiba pada momen komandan upacara member aba- aba kepada peserta upacara untuk member hormat terhadap inspektur upacara . “ Kepada inspektur upacara, hormatttttt grak !”

Demi melihat komandan upacara mau pun peserta lainnya memberikan hormat, spontan Jokowi membalas hormat.  Celakanya, komandan upacara tak segera memberikan aba- aba hormat selesai. Akibatnya, saling menghormat berlangsung cukup lama. Sebab, komandan upacara menunggu tangan kanan Jokowi diturunkan baru akan memberi aba- aba pada peserta untuk mengakhiri hormatnya.

Piala Presiden

Jokowi sempat terheran- heran sendiri, kenapa hormatnya berlangsung lama. Ia sama sekali tak sadar bahwa komandan upacara menunggunya untuk mengakhiri hormat. Dalam situasi genting tersebut, salah satu peserta upacara member kode agar ia menurunkan tangannya. Begitu tangannya turun, sang komandan upacara langsung memerintahkan hormat selesai.

Itulah kebodohan yang dipamerkan Jokowi ketika berhadapan dengan para komedian hingga mengundang gelak tawa. Terkait dengan kedatangan rombongan pelawak tersebut, rencananya akan digelar Piala Presiden Stand Up Comedy.  Yang mana, kompetisi adu lucu itu bakal berlangsung tahun 2016 mendatang.

Menanggapi hajatan yang akan digelar orang- orang “aneh” itu, Jokowi spontan menyanggupinya untuk menyediakan Piala Presiden. Terkait hal tersebut, para komedian akan menggarap serta menyiapkan segala sesuatunya dengan matang agar terlihat profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun