[caption id="attachment_419303" align="aligncenter" width="512" caption="Berbagai Barang Bukti Yg Disita Dari Tangan JS (Foto: kompas.com)"][/caption]
Dokter JS yang berjenis kelamin perempuan ini memang unik, selain menempuh kuliahnya melalui Google, ia juga membuka praktik di sembarang tempat. Mulai dari pinggir jalan, mendatangi rumah pasiennya, hingga di toilet mall. Akibatnya, dirinya diringkus jajaran Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Sebagaimana diungkapkan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat, kepada kompas.com, JS sebenarnya hanya lulusan SMA. Dia belajar dari Google tentang cara- cara praktik. Selanjutnya membeli peralatan medis di salah satu tempat di Jakarta dan mengikrarkan diri sebagai dokter spesialis kecantikan.
“ Pakai resep sendiri dan dia menggunakan nama dokter, dia mencetak kertas resep sendiri. Dia mengaku ahli bedah yang telah praktik sejak tahun 2013,” tutur Wahyu.
Namanya saja dokter abal- abal, dalam sepak terjangnya, JS yang berperawakan gemuk ini mengumbar kemampuannya menyulap wajah pasiennya menjadi cantik, kenyal dan mulus. Sekali pengobatan, ia mematok harga berkisar Rp 6 juta. Meski tak laris- laris amat, namun, beberapa pasien berhasil digaetnya.
Syahwat para pasien yang ingin wajahnya tetap cantik permanen, rupanya membuat akal sehat mereka menjadi tumpul. Sebab, kendati praktiknya dilakukan di pinggir jalan atau toilet mall, pasien- pasiennya seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Mereka enggan protes, pasalnya, selain JS terkenal galak, ia juga berdalih praktik di luar lebih murah dibanding di kilinik.
Mudah Tergiur
Hingga Senin (19/5) lalu, JS seperti biasa ia tengah melakukan treatment terhadap salah satu pasiennya yang komplain atas operasi perdananya. Petugas yang memang sudah mengicarnya, akhirnya menyergap perempuan berkulit bersih itu di salah satu toilet yang ada di Plaza Semanggi. Dari tangannya disita sejumlah alat serta berbagai obat.
Ada yang menarik atas sepak terjang JS yang memposisikan diri sebagai dokter spesialis kecantikan ini, kendati ia hanya mempromosikan diri melalui SMS dan kabar dengkul alias dari mulut ke mulut. Namun, bualannya mampu memikat beberapa korban yang nota bene memiliki uang untuk berurusan dengan dokter yang sebenarnya.
Memang bualan JS sangat mujarab, konon ia mampu mengurangi lemak di tubuh, membentuk wajah menjadi cantik dengan silikon hingga berbagai pembedahan lainnya. Para pasien yang mayoritas kaum perempuan, rupanya muda tergiur atas penawaran JS. Akibatnya, logika sudah tak berjalan sebagaimana mestinya.
Mereka sama sekali tak curiga ketika JS menyambangi rumahnya untuk melakukan tindakan medis, demikian pula saat JS melayani pasiennya di pinggir jalan mau pun di toilet. Mereka tetap abai, sepertinya syahwat agar semakin muda dan cantik mengalahkan akal sehatnya.
Akibat kepiawaiannya berceloteh, sedikitnya enam pasien JS yang sudah mengeluarkan uang antara Rp 6 juta – Rp 12 juta, belakangan mengalami penderitaan yang mengenaskan. Selain wajahnya rusak, beberapa orang diduga menderita kerusakan organ tubuh dampak penggunaan obat yang serampangan.
JS yang dalam pemeriksaan petugas tetap ngotot menyebut dirinya sebagai spesialis kecantikan, nantinya bakal dijerat dengan pasal berlapis. Di mana, selain pasal 378KUHP tentang penipuan, ia juga terkena Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran yang ancamannya mencapai 15 tahun penjara.
Ada petuah bijak dari seorang kompasianer bernama pak de M.Edy Sunarto , beliau kerap berpesan para wanita hendaknya selalu mensyukuri atas nikmat yang diberikan oleh pencipta alam ini. Ketika paras cantik sudah mulai digerus umur, kiranya sadar diri, tak perlu melakukan hal yang aneh- aneh agar tidak menuai celaka seperti para pasien JS. (*)
Sumber :
kompas.com/Dokter.Kecantikan.Gadungan.di.Jakarta.Selatan.Berguru.dari.Google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H