[caption id="attachment_410953" align="aligncenter" width="646" caption="Ilustrasi pemerkosaan (Foto: Dok Tribun)"][/caption]
Entah Iblis jenis apa yang merasuki benak MM (50) tukang ojek di Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/4) malam, ia tega memperkosa seorang nenek berumur 55 tahun. Akibat ulah bejatnya, korban sempat pingsan dan berujung pendarahan.
Seperti dilansir Tribunnews.com, Jumat (17/4), sang nenek dengan didampingi adiknya yang bernama Etty, melaporkan tindak perkosaan tersebut ke Polresta Manado. Di mana, sebelum kejadian, nenek naas itu tengah bertandang kerumah saudaranya yang terletak di Kecamatan Bunaken. Karena asyik ngobrol, ia lupa waktu. Sehingga, tak terasa sudah mendekati pk 20.00.
Mengingat rumahnya agak jauh, belakangan nenek ini menghentikan ojek yang dikendarai oleh MM. Setelah ada kesepakatan harga, ia langsung memboncengnya sambil berharap segera sampai di tujuan. Hingga perjalanan menembus pekatnya malam, setibanya dikawasan perkebunan Pahepa, Kecamatan Bunaken, tiba- tiba MM mematikan mesin motornya. Tanpa basa basi, nenek malang itu disuruhnya turun dari boncengan.
Rupanya, MM kesengsem dengan body penumpangnya. Kendati sudah berumur 55 tahun, namun masih terlihat mengundang pesona. Terbukti, beberapa detik kemudian, ia langsung menubruk dan membanting nenek tersebut. Tak menunggu lebih lama, dirinya segera menjarah “perangkat lunak” korbannya.
Sementara MM melaksanakan”tugasnya”, korban yang mengalami shock berat , berusaha melakukan perlawanan sembari berteriak meminta pertolongan. Sayang, upayanya sia- sia belaka. Teriakannya tenggelam dalam kegelapan malam. Sedang pelaku semakin tambah beringas, karena tidak kuat menahan beban, akhirnya sang nenek pingsan.
Tak sekedar kehilangan kesadaran, nenek beberapa orang cucu ini juga mengalami pendarahan. Meski begitu, rupanya kondisi korban yang mengenaskan tidak mengundang rasa iba MM, usai melepaskan hajatnya, ia langsung tancap gas meninggalkan korbannya sendirian. Sampai beberapa saat kemudian, ketika korban sadar diri, ia sembari tertatih berjalan kaki pulang ke rumahnya.
Hingga tiba di rumah, korban menceritakan nasip malang yang baru saja menimpanya. Tak pelak, adik kandungnya langsung meradang. Kendati begitu, karena kondisi korban masih mengalami trauma, akhirnya pengaduan ke Polresta Manado baru dilakukan esok harinya.
Menanggapi kasus langka tersebut, Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto melalui Kasubag Humas AKP Bartholomeus Dambe membenarkan adanya kejadian ini. Menurutnya, korban sudah menjalani visum dan pihaknya telah mengantongi identitas pelaku. (*)
Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2015/04/17/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H