Sang anak pengembala, melangkah bersama kerbau dan domba
Menyusuri indahnya penampang sawah, penuh dengan palawija
Tempat dimana ia bersukaria, bersama sahabat bersapa bercerita
Tentang semua hal yang mereka sebut sebagai cita-cita.
Cerita yang dibangun melalui intuisi serta naluri seorang boca
Ia bercerita bahwa suatu saat kelak dirinya akan berjaya
Mewujudkan semua mimpi mereka dimulai dari hal sederhana
Boca pengembala yang mencoba mengukir sejarah.
Kata sang boca pengembala pada seorang sahabatnya
'Kawan suatu saat Aku ingin merubah hidup agar tidak sengsara'
Sahabatnya mulai berkata pada sang anak pengembala,
'Lalu apa langkah terbesarmu untuk mewujudkannya?'
Ia menjawab, 'Dengan cara aku bersekolah, aku ingin kembali sekolah'
'Telah lama otakku tidak terisi pengetahuan sejak corona melanda dunia'
'Aku semakin lapar dengan lentera ilmu pengetahuan yang membuka cakrawala'
'Saat ini aku dan kamu disini di sawah, hanya menjadi seorang pengembala'
'Berteman kerbau dan domba, lantas dimana letak kehebatannya?'
Temannya sejenak terdiam merenungi kata sang anak gembala.
Matanya mulai mengamati dilihatnya sawah, kerbau, serta domba
Ia mulai berpikir apa yang bisa dilakukan kerbau dan domba di sawah
Pencapaian terhebat kerbau hanya sebatas dijadikan pembajak tanah.
Sementara mereka berdua adalah seorang manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H