Di sebuah kedai kopi di pagi yang mendung dan di beberapa tempat telah turun gerimis tipis-tipis, aku bertanya kepada seorang Barista yang bertugas. Ia baru saja membuat hot americano  untukku.
"Mas, stirrer-nya mana?" Sambil tanganku membuat gerakan melingkar tanda mengaduk.
"Oh, sedotan!" jawabnya spontan.
"Bukan sedotan, tapi stirrer untuk ngaduk gula," kata saya menjelaskan.
Lantas barista itu beralih ke pojok konter dan memberitahu sedotannya ada di situ.
Saya langsung mengucapkan terima kasih sembari berkata, "Mas, ini (benda plastik pipih berwarna hijau) bukan sedotan ya... ini fungsinya untuk mengaduk gula di minuman panas."
"Oh, gitu ya, Pak? Biasanya orang pakai itu untuk nyedot minuman," katanya polos.
"Hanya orang sakti yang nyedot minuman panas pakai stirrer!" Kataku agak dongkol. Bagaimana mungkin barista di kedai kopi bermerek internasional ini tidak bisa membedakan stirrer (adukan) dan straw (sedotan)?
Pengaduk gula, krimer, atau sirup di kedai kopi pada umumnya bentuknya memang pipih dan meski ada rongga atau lubang pada batang pengaduk itu bukan berarti itu alat untuk menyedot minuman, apalagi minuman panas. Lidah dan langit-langit mulutmu bisa melepuh. Paham!
Lagi pula minuman panas enaknya diseruput, bukan disedot. Sambil kita mendesah: "Aaaaahhhh!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H