Mohon tunggu...
kardes
kardes Mohon Tunggu... Lainnya - tukang

sedikit lagi jadi mahanganggur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kontemplasi Rindu

27 Mei 2023   19:34 Diperbarui: 27 Mei 2023   19:40 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

malam buru hari merenung itu
hutan berbayang jauh ada seekor katak di atas telaga
gemerus alir hujan genangan matamu yang kadang seperti ibu mengusap bayi di dalam rahimnya
aku bermimpi menjadi pesawat kertas dan basah oleh pelukanmu

akankah kekalahan hina dihibahkan senyum yang penuh perhatian itu. malam buru gerus angin. suara badai. seekor piranha kesepian di balik hujan kala kawanan pergi mengoyak mimpi dengan beringas mereka. kau adalah sungai tempatku berenang. kini cabang yang mengalir adalah jemarimu menuju lautan. setiap misteri ingin kusingkap dan kupetakan di atas kasur. ingin ku menjadi kabut meresap gemunung pulau-pulaumu

malam buru hari mengulang fajar bulan bersembunyi di balik hujan. lalu ular masih terlelap ceruk pepohonan. sebelum guruh, kilas memesona itu dirimu. walau kadang rasa takutku menyangga keanggunan yang inti dari jantung, kini petirlah yang datang dan getaran benakku.

aku pohon tumbang dihentak bunga api. aku burung-burung yang lari menumpang guha yang bisu. aku seekor kucing yang rindu hangatnya perapian abu. di dekatku benak dirimu. aku  merangkai jendela agar jauh menatap wajah mu.

Wajo, 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun