Mohon tunggu...
Bambang Budiono
Bambang Budiono Mohon Tunggu... -

Sederhana apa adanya...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pulang

9 Agustus 2010   08:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Beribu jejak kaki melewatimu

Beribu pasang mata memandangmu

Hanya satu yang mengenalmu dengan kesetiaan

Saat dingin semakin mencekam jari-jemarimu

Kau hentikan sejenak nyanyian kecilmu dan menghela napas yang semakin hari

semakin dalam

Mencari hangat yang mungkin masih tersisa

Waktu menunjukkan jam 11 malam

Detak jantung irama kaki orang perlahan mulai sunyi

“Waktunya pulang kawan” ucapmu pada anjing kecilmu

Sontak berdiri sang anjing mengikuti langkah kakimu keluar dari jalanan

Kurang dari seratus meter engkau menghentikan langkahmu

Dan perlahan membuka selembar koran yang akan membuatmu nyaman malam ini

Tak pernah kutahu apa yang engkau sebut dengan „pulang‟

Bagiku dan bagi yang lain..

„pulang‟ berarti menuju ke sebuah tempat yang begitu kami rindukan

„pulang‟ mengisyaratkan akan kehangatan cinta yang menanti kami

„pulang‟ adalah tempat perhentian terakhir kami dari perjalanan jauh yang

melelahkan

Namun ketika melihat engkau akupun tersadar

Bahwa sebenarnya aku tak pernah benar-benar „pulang‟

Malang, 4 Agustus 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun