GUNUNGKIDUL, Bupati Gunungkidul Badingah S.Sos meninjau bangunan  rumah sakit moderen di Kecamatan Saptosari. Dalam kunjungnnya, Badingah menjajal lift nomor satu. Akhir tahun 2019 rumah sakit moderen pertama di Gunungkidul ini diharapkan mulai melayani masyarakat.
"Iya, ini adalah lift  moderen dan mewah," ujar Badingah setelah mengelilingi  bangunan seluas 6.000 m2 (7/2) silam.
Rumah sakit tersebut, menurut Kadinas PUPR Gunungkidul, Ir. Eddy Praptono direncanakan secara komprehensif mempertimbangkan aspek medis, arsitektural moderen dan mekanikal elektrikal canggih.
"Desain moderen  nampak dari fasade depan. Material bangunan semuanya modern, namun tetap adaptif terhadap lingkungan tropis," ujar Kadinas PUPR, saat mendampingi kunjungan Bupati.
Adopsi peralatan medis yang canggih, kata dia, menambah kesempurnaan desain, tanpa ada pembedaan fasilitas di antara kelas rawat inap.
Bahkan, menurutnya,  konsep sirkulasi dan zonasi area privat, tetap mendukung adat istiadat  setempat. Pengunjung  leluasa dan nyaman  menjenguk pasien,  tanpa menggangu aktivtas medis yang sedang berlangsung.
Rumah sakit moderen pertama di Gunungkidul ini menelan biaya Rp 34 milyar.
Tahun 2019 masih ada anggaran Rp 9 milyari digunakan untuk perkerasan halam parkir, pembuatan gerbang masuk, jalan masuk serta penyempurnaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pengadaan Generator Set 470 KVA.
"Diharapkan  akhir tahun 2019 ini, Rumah Sakit Pratama Tipe D Saptosari dapat segera beroperasi dan mencapai tujuan utama yaitu mendekatkan dan memberikan layanan kesehatan yang representatif kepada masyarakat wilayah selatan," tutup Eddy Praptono, di http://puprkp.gunungkidulkab.go.id/berita-53/
Bambang Wahyu Widayadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H