Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rumah Sakit Modern Pertama di Gunungkidul Beroperasi Akhir 2019

9 Februari 2019   09:51 Diperbarui: 9 Februari 2019   10:44 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hj. Badingah, kanan didampingi Kadinas PUPR tinjau bangunan rumah sakit moderen. foto dok PUPR GK

GUNUNGKIDUL, Bupati Gunungkidul Badingah S.Sos meninjau bangunan  rumah sakit moderen di Kecamatan Saptosari. Dalam kunjungnnya, Badingah menjajal lift nomor satu. Akhir tahun 2019 rumah sakit moderen pertama di Gunungkidul ini diharapkan mulai melayani masyarakat.

"Iya, ini adalah lift  moderen dan mewah," ujar Badingah setelah mengelilingi   bangunan seluas 6.000 m2 (7/2) silam.

Rumah sakit tersebut, menurut Kadinas PUPR Gunungkidul, Ir. Eddy Praptono direncanakan secara komprehensif mempertimbangkan aspek medis, arsitektural moderen dan mekanikal elektrikal canggih.

"Desain moderen  nampak dari fasade depan. Material bangunan semuanya modern, namun tetap adaptif terhadap lingkungan tropis," ujar Kadinas PUPR, saat mendampingi kunjungan Bupati.

Adopsi peralatan medis yang canggih, kata dia, menambah kesempurnaan desain, tanpa ada pembedaan fasilitas di antara kelas rawat inap.

Bahkan, menurutnya,  konsep sirkulasi dan zonasi area privat, tetap mendukung adat istiadat  setempat. Pengunjung  leluasa dan nyaman  menjenguk pasien,  tanpa menggangu aktivtas medis yang sedang berlangsung.

Rumah sakit moderen pertama di Gunungkidul ini menelan biaya Rp 34 milyar.

Tahun 2019 masih ada anggaran Rp 9 milyari digunakan untuk perkerasan halam parkir, pembuatan gerbang masuk, jalan masuk serta penyempurnaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pengadaan Generator Set 470 KVA.

"Diharapkan  akhir tahun 2019 ini, Rumah Sakit Pratama Tipe D Saptosari dapat segera beroperasi dan mencapai tujuan utama yaitu mendekatkan dan memberikan layanan kesehatan yang representatif kepada masyarakat wilayah selatan," tutup Eddy Praptono, di http://puprkp.gunungkidulkab.go.id/berita-53/

Bambang Wahyu Widayadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun