Air cintamu tak dirindukan
Kutakmau bilang apa
Dua orang penunggang kuda
Berebut memanjat pinang
Hingga air cintamu menjadi buih yang mendidih.
Basah cintamu tak dirasakan
Kutakmau bilang pedih
Menyaksikan tingkah para pendekar
Meneguk dengan cara tak sepatut
Binatang berebut tulang.
Gema cintamu tak dikumandangkan
Mereka takmau bilang suka
Atas kuasa kerongkongan
Terus memanjat kegalauan
Sampai nafas  putus tergadai
Bahasa Cintamu tetap di sini
Pada relung para musyafir
Tak kenal penat menjinjing munajat
Api tak bermusuhan dengan air
Api membakar cintamu tetap di tanah
Putat, 3 Sept 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H