Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Camat Gemes Mau 'Nangkep' Awan

1 Oktober 2017   10:56 Diperbarui: 1 Oktober 2017   11:35 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Martono Imam Santoso, SIP, Camat Gedangsari, Gunungkidul gemes melihat potensi wisata di wilayahnya. Kreatifitas anak muda dalam merintis wisata Puncak 4G di Padukuhan Manggung, Desa Ngalang begitu menggoda.

"Sempat terpikir, pemerintah harus bisa mengolah awan dari sekitar Puncak 4G menjadi hujan" ujar Imam (30/9/17).

Pernyataan di atas terlontar sepontan dalam satu diskusi kecil bersama Karang Taruna setempat bersama personil SUKSES organisasi mantan Napi seluruh Gunungkidul.

Imam mengaku belum tahu persis Puncak 4G berada di ketinggian berapa dpl. Tetapi dilihat dari sisi  awan bergulung, menurut dia tingginya tidak kalah dengan Gunung Api Purba (GAP).

"Mega warna putih itu berada jauh di bawah Puncak 4G," ungkapnya geleng kepala, isyarat takjub.

Intuisi serta improvisasi pemikirannya melayang jauh.  Awan yang mengepung Puncak 4G dengan teknologi perlu ditangkap, harapannya bisa mengembun dan jatuh ke bumi.

Awan, menurut Camat yang satu ini adalah  semacam energi terbarukan. Dasarnya di Gunungkidul difasilitasi Pemerintah Pusat dengan Baron Techno Parks (BTP).

"Kalau Puncak 4G berkolaborasi dengan BTP, wisatanya berkembang, kebutuhan air relatif tersedia," tandasnya.

Dia megaku tak kenal henti mencari terobosan agar awan Puncak 4G dapat dijinakkan menjadi hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun