Dihitung secara teliti, isi Nawa Cita (NC) ada sebanyak 51 program prioritas. Selama dua tahun berjalan, yang sempat dijamah Jokowi-Jeka sebanyak 40 program, tetapi yang benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat baru 27 item. Dipresentase, kerja Jokowi-Jeka selama dua tahun berjalan mencapai angka 52,94 %. Angka seperti ini tidak serta merta menunjuk capaian fisik, namun baru sebatas menunjuk capaian sentuhan program yang telah ditangani.
Kamis 20 Okober 2016 tiga hari lalu, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) genap berusia 2 tahun. Apa yang telah, yang sedang dan yang akan dikerjakan sampai habis masa jabatannya, masih ada waktu 3 tahun ke depan. Keberhasilan NC, satu-satunya terminal antara untuk meraih Indonesia hebat masih harus ditunggu. Publik perlu bersabar seraya mengawal proses.
Semenjak ditetapkan menjadi pasangan Calon Presiden RI oleh KPU tahun 2014, Jokowi-Jeka memandang bahwa Indonesia bemlum berdaulat, belum mandiri serta belum berkepribadian.
Sikap itu dia rumuskan dalam tiga pokok pikiran: Â pertama, merosotnya wibawa negara; kedua, melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional; dan ketiga, intoleransi dan krisis kepribadian Indonesia.
Problem utama di atas, menurut Jokowi-Jeka perlu diperbaiki melalui jalan perubahan  diawali dari tahun 2015 hingga 2019 dalam format yang kongkrit. Karena kewibawaan negara merosot, maka negara harus bekerja. Karena sendi perekonomian nasional melemah, maka perlu gerakan kemandirian yang mensejahterakan. Karena  terjadi intoleransi dan krisis kepribadian, maka perlu dilakukan revolusi mental.
Negara hadir dan bekerja diterjemahkan dalam aksi melindungi dan memberikan rasa aman, menegakkan hukum memberantas korupsi dan pungli, serta melayani publik.
Prestasi Jokowi dalam memberikan rasa aman kepada warga negara yang berada di luar negeri, boleh disebut contoh dibebaskannya  3  ABK, Ferry Arifin, M Mahbrur dan Edi Suryono yang disandra  Abu Sayyaf di Filipina.
Untuk sementara belum ada kasus baru terkait  TKI terancam nyawanya yang bekerja di beberapa negara. Ini beban yang menghadang Jokowi-Jeka untuk masa 3 tahun kedepan.
Untuk melindungi warga negara di tanah air, Jokowi-Jeka rupanya telah menemukan sosok Kapolri yang dipandang hebat bisa dipercaya membangun Polri yang profesional. Sosok itu ditemukan pada Jendral Tito Karnaviaan.
Menunjuk contoh, belum ada Peraturan Presiden ihwal pembetukan Satgas Pungli, anak buah Tito, Kapores Gunungkidul, minggu pertama Oktober 2016 telah menggulung pelaku pungli yang ngepos di gardu retribusi Pantai Baron. (NC ke 1).
Kedaulatan maritim juga dirasakan langsung oleh nelayan tanah air, ketika Susi Pudji Astuti memborbardir perahu asing yang nyolong ikan di perairan Indonesia. Â