Sejak dilantik menjadi Presiden RI ke-7, 20/10/2014 hingga pertengahan 2016, dua kali Presiden Joko Widodo merombak kabinetnya. Pertama, pada tanggal 12 Agustus 2015, kedua 27 Juni 2016. Berikutnya, Jokowi bikin sejarah baru. Usai resuffle kedua, kabinet kerja dia diobok-obok.
Ignasius Jonan yang dicopot dari kursi menteri perhubungan, tetapi sekarang, mulai 14/10/2016 dipasang sebagai Menteri ESDM. Arcandra Tahar yang sebelumnya didepak dari menteri ESDM, tiba-tiba dipercaya sebagai Wakil Menteri ESDM.Â
Ini issu menejemen, kata Presiden Jokowi, tidak perludikait-kaitkan dengan politik. Kalimat tersebut sepertinya untuk membenteng idiri. Ada sesuatu yang hendak ditutupi.
Orang menilai, keputusan pengangkatan Jonan dan Arcandra sebagai menejemen obok-obok. Siapa yang suruh Jokowi copot Ignasius Jonan dari menteri perhubungan? Isu siapa yang menyebabkan Arcandra Tahar terjengkang dari jabatan mentri ESDM yang hanya umur sebulan?
Bikin kabinet kok seperti anak kecil main gobag sodor. Jelas ketangkep, bilang ‘nas talipati’ minta diulang. Ulah Jokowi dalam menata kabinet membingungkan banyak orang.Â
Hak  prerogatif, saat ini rasanya bukan lagi milik Presiden. Karena alasan pengangkatan Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar masuk kembali ke kabinet, tidak dipaparkan secara detail. Jawaban Jokowi ke awak media tidak tidak transparan. Itu hanya dipahami oleh sebagian kecil orang yang mengerti permainan politik kelas langit.Â
Publik tidak puas, publik curiga, di belakang Jokowi ada orangyang bisa saja berniat nggak bener.
Saat Arcandra diterpa angin dobel warga negara, Jokowi marah besar karena merasa ditipu. Sekarang dia bikin dagelan menejemen pemerintahan, yang sebenarnya itu juga dagelan politik.Â
Jokowi yang sering dikatakan oleh para pendukungnya, bahwa dia suka mendengar sekaligus mendengarkan suara orang lain. Terkait dengan Jonan-Arcandra menjadikan dia kehilangan jati diri dan kemandirian dalammengambil keputusan. Jokowi kehilangan nyawa kemandirian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H