Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ritual Caleg di Goa Langse, Seorang Cenayang Kecempung Jurang

3 Maret 2014   15:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:17 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_314935" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan setapak Goa langse cukup rumpil. Ft Sorgun"][/caption]

Delapan pengunjung Gola langse Na’as. Dua orang jatuh ke jurang, satu luka parah, satu meninggal dunia. Mereka bukan sekedar melancong, ada tujuan khusus: mengadakan ritual untuk meraih kursi DPR.

Slamet, sopir daihatsu Luxio H 8894 MY, membawa 7 orang robongan dari Semarang, tiba di Goa Langse, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Gununungkidul, pukul 14.00 Wib, Ahad 2/3/2014. Rombongan di bawah pimpinan Lambok Manggiring Sinaga, warga Kumu, Dasmofo Tengah, Rt 04 Rw 08, Bong Sari, Semarang Barat.

Misi rombongan, melakukan ritual berkaitan dengan pencalegan Lambok Manggiring Sinaga. Dari partai politik apa, sejauh ini belum diperoleh kejelasan. Yang pasti, untuk keperluan upacara, Lambok Manggiring Sinaga membawa cenayang (dukun) atas nama Subandi.

Berdasarkan penuturan Parijo, Dukuh Gabuk, Giricahyo, setiba di lokasi, rombongan langsung turun ke Goa melakukan ritual lebih kurang selama 1 jam. Selesai upacara, mereka merangkak ke atas melalui jalan tanjakan setapak dalam 10 trap.

“Trap ketiga pada tanjakan itu,” kata Parijo, “tidak berupa tangga, melainkan sekedar batu ditata.” Diduga, ini menurut analisis Kapolsek Purwasari AKP Sumarya, korban salah injak, tegelincir, kemudian tercemplung ke jurang.

Slamet, sopir pengantar rombongan membenarkan, korban Subandi (50) terjatuh dan menimpa badan Yayuk. ”Bu Yayuk tersangkut tumbuhan pandan,sementara Pak Subandi meluncur ke bawah.”

[caption id="attachment_314938" align="aligncenter" width="300" caption="Yayuk terevakuasi. Ft Sorgun"]

13938114891095714312
13938114891095714312
[/caption]

Yayuk, (45) warga Jl. Munggar, Barat Rt 02 Rw 03, Mugasari, Semarang Selatan, berhasil diselamatan oleh Tim SAR. Pukul 21.00 langsung dilarikan ke Rumah Sakit Panembahan Senopati, Bantul. Perempuan paruh baya ini luka di bagian kepala, dan pata kaki, paha sebelah kanan. Sementara itu, korban tewas atas nama Subandi warga Tambakharjo, Jrakah, Semarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun