Tanpa dikurangi hari minggu, hari libur nasional dan 7 hari molornya pengumuman kabinet kerja, usia kabinet Presiden Joko Widodo adalah 1.825 kalender. Dihtung dari tanggal 26/10/2014 saat Presiden mengumumkan kabinetnya, maka hari efektif kabinet kerja itu hanya tinggal 1.483 hari.
Mudah dihitung, selama lima tahun dikalkulasi 52 x 5, ketemunya 260 libur. Saban tahun sekurang-kurangnya ada 15 hari besar, bertanggal merah, mulai dari Tahun Baru Masehi, Maulid Nabi, Tahun Baru Imlek, Hari Raya Nyepi, Wafatnya Yesus Kristus, Hari Buruh, Waisyak, Israk Mi’raj, Kenaikan Isa Almasih, Idul Fitri I dan II, Kemerdekaan RI, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, dan hari Natal.
Lima belas hari besar di atas, 15 x 5 = 75, ada di setiap tahun, saat kabinet kerja melaksanakan pengabdiannya. Itu masih ditambah keterlambatan 7 hari Presiden Joko Widodo, hingga total ketemunya 82 hari tak efektif.
Kongkretnya, 5 tahun kalender kerja terdiri dari 1.825 hari, dikurangi 260 libur hari minggu, 75 libur hari besar, dipotong 7 hari molornya pembentukan kabinet, maka ketemunya tinggal 1.483 harikerja.
Belum genap sehari kabinet diumumkan, para pengamat pun geger. Komentar aneka macam. Ada yang menyoroti mentri wanita yang suka merokok. Ada pula yang bilang respon pasar tak bergeming, indikator harga saham tak naik tak turun.
Malah ada ada pula yang nylekit menuding Prisiden Joko Widodo tidak mengerti konsep Trisakti, sebagaimana pernah dijalankan Bung Karno.
Terlepas daricaci-makian yang ditujukan pada kabinet putih bentukan Presiden Joko Widodo, saya sebut kabinet putih, karena saat diumumkan mereka beruniform putih, saya memilih menjadi penikmat. Saya tidak mau bergerombol di barisan para pengamat.
Konsekuensinya sederhana, karena kalender kerja kabinet tinggal 1.483 hari, maka selama itu pula saya menunggu hasil, seberapa sigap kabinet itu menterjemahkan konsep Presiden Joko Widodo membangun Indonesia dari desa.
Rupanya kabinet putih ini dibentuk karena terinspirasi oleh konsep pembangunan: mulai dari belakang sebagaimana digagas Robert Chambers.
Sapasi 1.483 hari adalah kunci masuk, lima tahun ke depan. Joko Widodo bisa dua periode menjadi presiden, tergantung seberapa lihai dia mengisi pembangunan di sejumlah sisa hari kerja yang dia miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H