Mohon tunggu...
Sedang Bambank
Sedang Bambank Mohon Tunggu... -

STATUS: Terbosen

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gurit Syu

9 Juli 2011   10:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:48 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13102056661650757144

Pirang tahun awakku sepi
Pirang windu atiku mati
Nyatane udanmu bisa nguripi
Kembang rasa bisa trubus ndadi.

Dudu amarga kulit putih kathok cekak
Wanda weweg rupining awak
Nanging sorot netramu kang semanak
Ukara wicaramu kang mbranyak.

Senajan tak akoni rikala sliramu lelewa
Keladuk guyon ketoke nggodha
Nganti aku temahan tiwikrama
Kok tampani aji-ajiku nora suwala.

Awak ayu sun pondhong sigrak
Sun rungrum nganti ora bisa selak
Keris ligan ditamakke awak
Nganti sliramu mati gumlethak.
ha ha ha ha ha mati sambat ngelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun