Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Prabowo dan Buku

26 Januari 2025   07:51 Diperbarui: 26 Januari 2025   11:58 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramai postingan Prabowo berkunjung ke toko buku fisik di sela-sela lawatan kenegaraannya di India. Foto Prabowo membelakangi kamera sambil serius memperhatikan buku itu menarik. Apalagi, toko buku yang didatangi mirip toko tradisional di Senen Jakarta atau di Palasari Bandung. Toko buku fisik yang di Indonesia sebagian besar sudah menghadapi sakaratul maut.

Akun X Dahnil Anzar---orang dekat Prabowo---memuat foto dan tulisan dengan judul hampir mirip dengan artikel ini. Dahnil membocorkan bahwa sosok Presiden Prabowo adalah seorang pencinta buku. Ia melahap buku apa pun, di antaranya buku sejarah, ekonomi, pertahanan, dan militer.

Dahnil pun menuliskan harapannya:

Semoga 5 tahun kedepan dibawah kepemimpinan beliau tradisi baca menjadi watak utama pendidikan Indonesia. Dan menjadi wajah baru Indonesia. Indonesia yang rajin baca (Akun X Dahnil A. Simanjuntak).

Ungkapan Dahnil itu menunjukkan kita memang masih bermasalah soal minat baca buku. Sampai kapan kondisi itu akan berakhir?

India seperti kata Dahnil memang surganya buku-buku. Negara ini termasuk produsen buku terbesar di dunia, nomor tiga setelah AS dan Inggris. India juga menempati posisi kedua pasar buku berbahasa Inggris setelah AS. Hal itu karena disokong fakta bahwa India merupakan pusat penerbitan dan percetakan berbiaya murah. 

Sebelum Cina menjadi pilihan maklon percetakan buku, India telah lebih dulu dikenal oleh negara-negara Eropa. Banyak penerbit besar memercayakan pencetakan bukunya di India. Namun, sebagaimana di Indonesia, India juga menghadapi tantangan pembajakan buku besar-besaran.

Kembali ke Prabowo, ada harapan ketika presidenku membaca dan menulis buku. Sebagai orang buku, tentu saja saya berharap Prabowo menaruh perhatian terhadap industri perbukuan Tanah Air yang kembang kempis, terutama kebijakan buku pendidikan. Harapan yang tampak "sepele", Prabowo salah satunya dapat hadir membuka pameran buku di Indonesia dan membacakan buku untuk anak-anak pada peringatan Hari Buku Nasional.

Selama ini yang membuka pameran buku di Indonesia hanya selevel menteri, paling top juga wapres seperti Jusuf Kala. 

Wapres Gibran dalam sebuah wawancara dengan Najwa Shihab, mengaku tidak gemar membaca buku. Ia bahkan menyebut di dalam keluarganya tidak ada budaya membaca buku. Perihal itu ditulis oleh Okky Madasari di Jawa Pos sebagai kritik tajam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun