Berikut adalah bagaimana GRIT berhubungan dengan ketahanan seorang editor naskah menjadi pribadi yang andal.
- Ketekunan dalam Menyelesaikan Pekerjaan: Editor sering menghadapi naskah yang panjang, rumit, atau membutuhkan revisi mendalam. Mereka harus tetap fokus pada tujuan akhir meskipun prosesnya melelahkan. Dengan ketekunan, editor dapat terus bekerja melalui berbagai tahap revisi, bahkan ketika menghadapi penulis yang sulit, tenggat waktu ketat, atau naskah yang kurang matang.
- Hasrat terhadap Kualitas:Â Editor yang memiliki GRIT menunjukkan komitmen untuk menghasilkan naskah berkualitas tinggi, bahkan jika itu berarti menghabiskan waktu tambahan untuk mengasah struktur, bahasa, atau logika sebuah tulisan. GRIT membantu editor menjaga antusiasme terhadap pekerjaan mereka, terutama ketika tugas terasa monoton, seperti memeriksa detail kecil atau memastikan konsistensi gaya.
- Kemampuan Menghadapi Kegagalan: Editor sering menghadapi penolakan dari penulis terhadap saran mereka atau revisi yang tidak diterima dengan baik. Situasi itu dapat membuat frustrasi. Editor yang memiliki GRIT tidak mudah menyerah. Mereka memandang tantangan itu sebagai peluang untuk belajar dan menemukan cara baru untuk mendukung penulis atau menyelesaikan masalah.
- Ketahanan Mental: Tenggat waktu yang ketat, revisi mendadak, atau naskah yang penuh kesalahan dapat menjadi beban emosional. Ketahanan mental yang berasal dari GRIT memungkinkan editor untuk tetap tenang, fokus, dan produktif di bawah tekanan.
Kemampuan Belajar Berkelanjutan: Editor perlu beradaptasi terhadap tren baru. Dunia penerbitan terus berkembang, dengan perubahan gaya, format, dan teknologi. Editor yang sukses harus terus belajar. Dengan hasrat untuk berkembang, editor yang memiliki GRIT akan terus meningkatkan keterampilan mereka, baik dalam memahami tren baru maupun memperbaiki teknik editing.
Kepuasan Kerja: Editor yang memiliki GRIT cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka karena mereka melihat tantangan sebagai bagian dari proses yang bermakna. Mereka juga memiliki kemampuan untuk tetap terhubung dengan tujuan jangka panjang mereka, seperti membantu penulis menyampaikan pesan yang kuat atau menghasilkan karya yang berdampak.
Demikianlah sebenarnya bumbu munculnya GRIT pada diri seorang editor adalah selera humor. Seperti seseorang yang sedang di-roasting oleh seorang komedian, Anda dapat tetap tabah, tersenyum dan tertawa. Anggap saja itu orang gila.
Salam insaf!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H