Maka dari itu, momentum menjadi penting untuk menggegas engkau menulis buku. Waktu saya dan engkau semakin terbatas dari hari ke hari. Pemerintah ternyata juga terus berganti. Lalu, apalagi yang dinanti?
***
Empat cara itu sebagai dosen patut engkau coba untuk segera memuwujudkan penulisan buku ilmiah. Jangan lagi ditunda-tunda karena saya menyakini engkau memiliki gagasan hebat yang dapat dicurahkan sebagai buku ilmiah. Ingat saja adagium ini: all scientists are the same; until one of them writes a book.
Camkan pula bahwa dalam banyak kasus, ilmuwan yang berhasil menulis buku sering kali diingat lebih lama atau dianggap lebih penting dalam sejarah ilmiah dibandingkan mereka yang hanya memublikasikan penelitian mereka di jurnal ilmiah.Â
Bukti sejarah menunjukkan bahwa penulisan buku ilmiah populer, seperti karya Charles Darwin (The Origin of Species), Stephen Hawking (A Brief History of Time), atau Richard Feynman (The Feynman Lectures on Physics) telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk cara kita memahami ilmu dan pengetahuan.
Insaf segera menulis buku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H