Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Cara Mengatasi Kebuntuan Menulis Buku Ilmiah

29 September 2024   06:45 Diperbarui: 29 September 2024   09:19 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Irma Susilowati/Penprin

Menulis monografi riset dan buku referensi adalah tahap selanjutnya karena kedua buku itu harus disusun dari hasil penelitian, pengembangan, dan pemikiran penulis. Jadi, secara prakti lebih sulit.

Karena itu, cara pertama ialah memahami dulu jenis dan seluk-beluk buku ilmiah agar dosen memiliki orientasi tentang buku apa yang hendak dibuatnya. Sering kali terjadi dosen bingung dengan naskah yang ditulisnya atau tidak benar-benar yakini ia menulis buku apa. Mengikuti bimbingan teknis atau pelatihan menulis buku yang tepat merupakan salah satu usaha mendapatkan pemahaman yang utuh tentang menulis buku.

2. Melakukan Kolaborasi Penulisan

Langkah mempercepat terwujudnya buku ilmiah ialah berkolaborasi dengan penulis lain yang lebih memiliki keluangan waktu sekaligus kompetensi menulis buku ilmiah. Tempatkan ia sebagai penulis pendamping dengan sebutan co-author atau co-writer. Namanya turut tampil sebagai penulis pada urutan kedua dan seterusnya. 

Berapa orang sebaiknya penulis yang engkau ajak berkolaborasi? Saran saya sebaiknya tidak lebih dari dua orang. Jika satu orang cukup, lebih baik demikian. 

Kriteria orang kedua yang membantu Anda menulis buku, yaitu harus memahami subjek yang Anda tulis atau setidaknya ia mampu mempelajari dengan cepat dan terbiasa sebagai generalis. Selanjutnya, penulis pendamping itu juga harus mampu melakukan riset, setidaknya riset pustaka. Ia juga harus mampu mengembangkan gagasan menjadi kerangka yang sistematis dan logis.

Nah, penulis pendamping engkau itu harus piawai menulis, terutama yang bersifat ilmiah populer. Jadi, jangan berkolaborasi dengan orang lain yang sama-sama kurang mampu menulis dengan baik. Jika demikian terjadi, Anda pasti memerlukan orang ketiga yang disebut co-writer sebagai penulis bahan-bahan yang sudah terkumpulkan dan sudah disusun sebagai kerangka penulisan.

3. Mengonversi Karya Tulis Nonbuku

Langkah itu mungkin tidak terlalu populer di Indonesia, tetapi cukup efektif untuk mewujudkan karya buku yang engkau tulis. Jika engkau memiliki skripsi, tesis, atau disertasi yang membanggakan, layaklah karya tulis nonbuku itu diubah menjadi buku. Karena itu, engkau perlu mengonversinya atau menggubah layaknya sebagai buku.

Lalu, bagaimana cara mengonversinya? Engkau perlu mempelajari cara konversi itu, terutama menulis ulang (rewriting). Jika tidak terlalu menguasai, engkau dapat berkolaborasi juga dengan seorang penulis pendamping atau seorang editor senior (development editor) yang dapat mengembangkan karya engkau tersebut.

Hanya harus dipahami bahwa buku dari hasil konversi tidak dapat dinilaikan untuk memperoleh angka kredit sebagaimana penjelasan di dalam POPAK 2019. Namun, sebagai karya buku ilmiah tentu saja engkau tidak perlu memusingkan pemerolehan angka kredit. Buku hasil penelitian kesarjanaan itu justru dapt mengukuhkan kedudukan engkau sebagai pakar di bidang yang engkau tekuni.

4. Menentukan Momentum Peluncuran Buku

Momentum itu penting untuk menegaskan tujuan engkau menulis buku. Carilah dalam setahun momentum yang pas bagi engkau meluncurkan buku sehingga hitung mundur dari momentum itu menjadi tenggat (deadline) penulisan dan penerbitan buku. Jika engkau akan merayakan ulang tahun ke-40 atau ke-50, sangatlah bermakna buku yang engkau tulis turut diluncurkan.

Demikian pula ketika engkau dikukuhkan sebagai guru besar atau memperoleh penghargaan pencapaian, layaklah juga dirayakan dengan peluncuran buku. Lalu, deretan momentum lain dapat engkau tentukan, seperti ulang tahun pernikahan, ulang tahun suami/istri, ulang tahun perusahaan, pengukuhan jabatan, dan perayaan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun