Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Antara Menulis dan Olahraga

9 Agustus 2024   07:04 Diperbarui: 9 Agustus 2024   08:28 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ranah penulisan buku kisah hidup terdapat empat jenis buku, yaitu autobiografi, biografi, memoar, dan prosopografi. Apa perbedaannya?

Autobiografi sesuai dengan namanya adalah kisah hidup seseorang yang ditulis oleh orang itu sendiri. Biasanya mengisahkan dengan menggunakan sudut pandang orang pertama (aku/saya). Jadi, autobiografi pastilah mengisahkan sosok yang masih hidup. Walaupun penulisannya dibantu oleh orang lain sebagai ghostwriter atau co-writer, ia tetap disebut autobiografi karena dikisahkan langsung oleh sumber pertama.

Biografi adalah kisah hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Ada kemungkinan sang tokoh yang dikisahkan sudah meninggal sehingga sumber penulisan diambil dari dokumentasi yang ada serta penuturan dari orang-orang terdekat sang tokoh. Namun, dapat saja biografi itu ditulis tentang sosok yang masih hidup. Ciri biografi yang kental adalah menggunakan sudut pandang orang ketiga (ia/dia).

Baik autobiografi dan biografi sama-sama mengisahkan perjalanan hidup seseorang dari sejak lahir hingga pada titik saat ini atau sampai ia meninggal (biografi). Jika penulisannya mendapatkan restu langsung dari si empunya kisah, buku itu disebut autobiografi resmi atau biografi resmi (authorized autobiography atau authorized biography).

Memang ada autobiografi/biografi yang tidak resmi. Artinya, penulisan sejarah hidup itu tidak mendapatkan izin atau melibatkan secara langsung si empunya cerita. Di Indonesia buku seperti itu banyak juga terbit, terutama dengan maksud mendompleng ketenaran seseorang, apalagi mengangkat sesuatu yang kontroversial.

Lain lagi dengan memoar. Memoar adalah kisah hidup seseorang yang ditulis oleh orang itu sendiri, tetapi hanya berfokus pada satu sisi kehidupan orang tersebut yang paling penting. 

Memoar banyak dituliskan berkaitan dengan masa seseorang bergiat pada satu bidang atau masa seseorang menjabat pada satu jabatan. Beberapa orang menuliskan memoar dari kisah tragis yang dialaminya, misalnya ketika terjadi kerusuhan sosial pada Mei 1998. Memoar ditulis dengan sudut pandang orang pertama dan yang pasti penulisnya masih hidup.

Saya pernah menuliskan memoar seorang dokter militer yang pernah bertugas menjadi direktur RSCM selama 62 bulan. Buku itu berkisah pengalaman 62 bulan sang dokter melakukan berbagai perubahan di RSCM.

Lalu, apa itu prosopografi? Prosopografi sering juga disebut biografi kolektif. Hal itu merupakan pekerjaan seorang penulis mengumpulkan berbagai data dari sekelompok orang lalu dituliskan dalam bentuk biografi kolektif. Atlet-atlet Indonesia yang berprestasi juga ada yang dituliskan dalam bentuk prosopografi. 

***

Satu lagi jenis tulisan kisah hidup adalah obituari. Obituari merupakan tulisan kenangan khusus didedikasikan untuk seorang tokoh yang baru saja meninggal dunia. Obituari biasanya berbentuk artikel sebagai tulisan ringkas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun