Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Antara "di Vaksin" dan "Divaksin

24 Desember 2020   19:47 Diperbarui: 30 April 2021   08:25 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
di vaksin atau divaksin? | Tangkapan layar IG @Fadjroelrachman (desain ulang dengan Canva Pro)

"Ngapain Mas Fadjroel di vaksin? Nungguin corona?"

Akan tetapi, kita memang tidak boleh sesumbar semata menyalahkan pendidikan untuk kasus penulisan 'di' dan 'di-', bahkan tidak boleh juga sesumut (hehehe). Boleh jadi memang ada faktor psikologi yang melatari mengapa orang sulit membedakan kata depan dan awalan ini.

Mungkin kasusnya sama dengan orang seperti saya. Disuruh ke kiri, malah ke kanan; eh disuruh ke kanan, malah ke kiri. Ya, sama dengan emak-emak yang naik motor matik sering keliru menggunakan lampur sein. Sering lambat merespons dua hal yang dirasa-rasa sama atau dipikir-pikir sama saja. Akhirnya, kemungkinan juga salah memilih kata atau menuliskan kata antara 'di vaksin' dan 'divaksin'. 

Apa memang perlu kajian serius untuk menyelisiknya sehingga fenomena ini tidak berulang? 

Nah, saya pun belum menjawab pertanyaan pada judul di atas. "Mengapa Banyak Orang Sulit Membedakan antara 'di' dan 'di-'?"

Apakah Anda termasuk di antara orang-orang itu? Jika YA, jawaban ada pada diri Anda sendiri. Jujurlah. Jika TIDAK, Anda pasti sudah membaca buku bahasa Indonesia karangan Pak Jus Badudu. Selamat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun