Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyelisik Asal Kutipan (Quote)

28 Mei 2020   09:48 Diperbarui: 28 Mei 2020   09:51 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bambang Trim

An expert is one who knows moer and more about less and less.--Nicholas Murray Butler (1862--1947) US academic. Speed (1901).

Kemungkinan Bukan Orang Pertama

Ada saja tokoh lain yang mengulang kutipan dari orang pertama karena ia terinspirasi. Namun, hal ini sering memunculkan kekhilafan dari media yang mengutip sehingga seolah-olah tokoh yang mengulang itu menjadi sumber pertama. Dalam kasus kutipan Butler, terdapat nama lain yang ditengarai juga mengucapkan kutipan yang sama dalam konteks lain. Mereka adalah Tommy Lasorda, John Newbern, dan Laurence J. Peter.

Tommy Lasorda diketahui memodifikasi kutipan tersebut dalam konteks bidang olahraga. Lasorda adalah manajer tim bisbol Los Angeles Dodgers. Ia menulis di sebuah koran seperti ini: Ada tiga jenis pemain baseball - mereka yang mewujudkannya, mereka yang menontonnya terjadi, dan mereka yang bertanya-tanya apa yang terjadi. Pemain kami adalah orang-orang yang mewujudkannya dan merekalah yang akan mewujudkannya lagi pada tahun 1979.

Ketika Lasorda tidak menyebut asal kutipannya, orang pasti menyangka dialah yang pertama menggunakan kutipan tersebut. 

Berbeda lagi dengan John Newbern dan Laurence J. Peter yang memang menggunakan kutipan tersebut (di dalam buku mereka) persis dengan Butler tanpa keterangan siapa pencetusnya. 

Majalah Forbes yang terbit tahun 1985 kembali merujuk kutipan asli tersebut kepada Nicholas Murray Butler. Kesimpulannya memang terjadi pengulangan kata-kata (kutipan) Butler tersebut oleh orang lain, tetapi fakta membuktikan bahwa Butlerlah orang pertama yang mencetuskannya.

Orang yang mengingat sebuah kutipan, tetapi lupa siapa pencetusnya atau tidak yakin benar, biasanya mengambil jalan pintas dengan tidak menyebut seolah-olah berasal dari anonim. 

***

Kasus ini mengingatkan kita untuk berhati-hati menggunakan kutipan yang belum jelas benar sumbernya. Usahakan untuk menyelisik kutipan sebenarnya dan tidak terkecoh dengan sumber lain yang tidak akurat. 

Ada juga lebih berbahaya ketika kutipan dijadikan bahan hoaks bagi para penyebarnya dengan mencantumkan nama tokoh tertentu pada kutipan yang sebenarnya bukan berasal dari tokoh tersebut. Pembaca yang tidak peduli akan menyebarkan kembali kutipan-kutipan tersebut dan meyakini sumbernya valid. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun