Di sinilah "bencana" mulai terjadi. Siapa pun seolah-olah terpanggil menulis buku anak karena tergiur dana proyek. Siapa pun bahkan dipaksakan menulis buku cerita anak tanpa pengetahuan dan pemahaman sama sekali.Â
Penulis buku anak yang saya sebut para petualang ini kemudian memenuhi rimba persilatan buku anak Indonesia. Buku-buku bertema monoton lahir seiring dengan tema-tema pembangunan yang digulirkan pemerintah.
Zaman Orba, tema buku seperti Program KB dan GN-OTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) bertebaran, lalu diikuti buku-buku antinarkoba, antikorupsi, dan sekarang antiradikalisme.Â
Banyak juga buku sejenis how to atau 'cara membuat sesuatu' dinarasikan sehingga muncul buku tentang beternak itik, budidaya rumput laut, atau budidaya ikan bandeng dikemas menjadi novel.
Dewan Juri SCA DKJ menyampaikan gugatan mengapa para sastrawan yang sudah "berminyak" dalam menulis karya sastra yang bagus tidak turut membuat buku cerita anak.Â
Mereka menyayangkan situasi ketika makin banyak penulis petualang tadi. Faktanya memang demikian yang terjadi meskipun tidak semua dari para penulis buku anak yang ada kini adalah para petualang.
Abdul Hadi W.M. yang dikenal sebagai penyair, budayawan, dan pakar filsafat pernah menghasilkan kumpulan puisi anak bertajuk Mereka Menunggu Ibunya. Toha Mochtar pernah menulis buku cerita anak berjudul Si Belang.
Begitu juga Mohammad Sobary suatu ketika pernah menulis buku anak. Saat saya masih bekerja di Salam Prima Media, saya pernah berkunjung ke rumah beliau. Mas Sobary menyerahkan beberapa judul buku anak-remaja yang pernah ditulisnya untuk diterbitkan ulang.
Penulis Cerita Anak yang "Bukan Sastrawan"
Melalui penelitian untuk skripsi yang kemudian saya bukukan dengan judul Fenonema Intrinsik Cerita Anak Indonesia Kontemporer: Dunia Sastra yang Terpinggirkan, saya juga menyajikan opini yang terdengar sumbang apabila dibacakan.
Ada lebih dari 40 judul buku anak yang saya baca dan teliti secara acak periode terbitan 1980-an dan 1990-an. Kesimpulannya minim sekali buku yang benar-benar memenuhi kriteria sebagai buku yang baik atau bagus untuk anak. Sebagian besar buku adalah buku yang lulus penilaian Proyek Inpres.