Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berterima Kasihlah kepada Para Tipografer

19 September 2019   17:59 Diperbarui: 19 Mei 2022   18:23 4262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fon Frutiger yang unik (Sumber: Bambang Trim)

Tidak ada komputer/laptop yang tidak terinstal fon ini. Bahkan, fon ini juga memengaruhi penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang mewajibkan penggunaan TNR.

Satu lagi tipografer yang hendak saya perkenalkan adalah Adrian Frutiger (1928-2015). Sepanjang hayatnya Frutiger telah menciptakan 40 fon yang berbeda, di antaranya yang paling populer adalah Univers. Fon karya Frutiger dipuji karena teknik, gaya, dan kerbacaannya yang sangat baik.

Adrian Frutiger (Sumber: artforum.com)
Adrian Frutiger (Sumber: artforum.com)
Marka jalan di London menggunakan karya Frutiger ini yaitu fon Univers. Univers juga merupakan elemen tipografi yang penting pada perhelatan Olympiade 1972 di Munich. 

Salah satu font ciptaannya yang menggunakan nama Frutiger, digunakan di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York dan Bandara Charles de Gaulle di Paris.

Fon Frutiger yang unik (Sumber: Bambang Trim)
Fon Frutiger yang unik (Sumber: Bambang Trim)
Saat mengedit draf Peraturan Menteri terkait standar dan kaidah pendesainan buku, saya menemukan kaidah yang harus diterapkan di dalam buku yaitu menyebutkan nama (tipe dan jenis) fon yang digunakan di dalam buku. 

Penyebutan nama ini adalah sebagai penghormatan dan penghargaan hak kekayaan intelektual para tipografer. 

Tim penyusun dari kalangan desainer yang terdiri atas praktisi dan akademisi juga mewajibkan para penerbit menggunakan fon resmi, baik yang merupakan sumber terbuka (open source) maupun berbayar.

Kaidah ini menjadi langkah baru dalam menghormati hak kekayaan intelektual yang dimiliki orang lain. Bagaimanapun proses menemukan gagasan fon, membuatnya, lalu mewujudkannya menjadi satu paket lengkap adalah pekerjaan luar biasa dan perlu dihargai. 

Jadi, jangan asal menggunakan fon untuk tujuan komersial karena jangan-jangan Anda menjadi pembajak fon.

Di Indonesia profesi sebagai tipografer ini tampaknya belum banyak yang mendalami. Jika ditanya adakah tipografer Indonesia yang sudah sukses, tentu saja ada. 

Di internet saya menemukan nama Eugenia Clara sebagai tipografer asal Indonesia yang sudah go international. Di Bandung tersebut juga nama Gilang Purnama. Lalu, ada Adien Gunarta yang mengkreasikan fon di film "Despicable Me". Adien malah sudah menciptakan 90 jenis fon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun