Tidak ada komputer/laptop yang tidak terinstal fon ini. Bahkan, fon ini juga memengaruhi penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang mewajibkan penggunaan TNR.
Satu lagi tipografer yang hendak saya perkenalkan adalah Adrian Frutiger (1928-2015). Sepanjang hayatnya Frutiger telah menciptakan 40 fon yang berbeda, di antaranya yang paling populer adalah Univers. Fon karya Frutiger dipuji karena teknik, gaya, dan kerbacaannya yang sangat baik.
Salah satu font ciptaannya yang menggunakan nama Frutiger, digunakan di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York dan Bandara Charles de Gaulle di Paris.
Penyebutan nama ini adalah sebagai penghormatan dan penghargaan hak kekayaan intelektual para tipografer.Â
Tim penyusun dari kalangan desainer yang terdiri atas praktisi dan akademisi juga mewajibkan para penerbit menggunakan fon resmi, baik yang merupakan sumber terbuka (open source) maupun berbayar.
Kaidah ini menjadi langkah baru dalam menghormati hak kekayaan intelektual yang dimiliki orang lain. Bagaimanapun proses menemukan gagasan fon, membuatnya, lalu mewujudkannya menjadi satu paket lengkap adalah pekerjaan luar biasa dan perlu dihargai.Â
Jadi, jangan asal menggunakan fon untuk tujuan komersial karena jangan-jangan Anda menjadi pembajak fon.
Di Indonesia profesi sebagai tipografer ini tampaknya belum banyak yang mendalami. Jika ditanya adakah tipografer Indonesia yang sudah sukses, tentu saja ada.Â
Di internet saya menemukan nama Eugenia Clara sebagai tipografer asal Indonesia yang sudah go international. Di Bandung tersebut juga nama Gilang Purnama. Lalu, ada Adien Gunarta yang mengkreasikan fon di film "Despicable Me". Adien malah sudah menciptakan 90 jenis fon.