Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tentang Standar dan Kaidah Penulisan Buku

14 Juni 2019   10:55 Diperbarui: 14 Juni 2019   13:35 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panduan Penerbitan Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (Sumber: DBP)

UU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan mengamanatkan bahwa penulisan dan penerbitan buku harus dilaksanakan sesuai dengan standar, kaidah, dan kode etik. 

Pertanyaannya apa dan bagaimana tentang standar, kaidah, dan kode etik penulisan-penerbitan itu? Saya akan menguraikan serbaringkas dua aspek saja yaitu standar dan kaidah.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat istilah berikut ini.

Standar adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan.
Kaidah adalah rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti; patokan.

Secara sederhana dapat diartikan bahwa standar adalah ukuran tertentu, baik berupa proses, jumlah, satuan angka tertentu yang dijadikan acuan minimal. Adapun kaidah adalah tata aturan yang diterapkan sebagai hukum atau konvensi yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional. 

Contoh:
Standar: penerapan International Standard Book Number (ISBN)
Kaidah: penerapan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) di dalam buku.

Standar dan kaidah diperlukan untuk menakar mutu sebuah buku secara keseluruhan, baik itu materi (konten), penyajian, bahasa, dan desain-ilustrasi. Memang jika menyangkut buku-buku nonfiksi atau ilmiah-akademis, standar dan kaidah ini sangat kompleks, terutama terkait dengan anatomi buku dan tata tulis bagian-bagian buku.

Beberapa contoh standar dan kaidah tata tulis bagian buku adalah penulisan kata pengantar, penulisan prakata, pengutipan dari sumber lain di dalam teks, pengutipan dengan catatan kaki atau catatan akhir, penyusunan glosarium, penyusunan daftar pustaka, dan penyusunan indeks. Semua bagian-bagian itu tidak dapat ditulis semaunya karena harus memperhatikan konvensi yang berlaku.

Sejatinya di dunia ini telah tersedia berbagai macam standar dan kaidah di dalam penulisan buku yang dapat dijadikan sebagai acuan, terutama di dalam penulisan buku ilmiah-akademis. 

Contohnya standar ISO (International Organization for Standardization). Demikian pula yang terdapat di dalam fitur Reference perangkat lunak Word, kita dapat menemukan berbagai acuan gaya penerbitan atau gaya selingkung, seperti

  1. Gaya APA (American Psychological Association);
  2. Gaya Harvard;
  3. Gaya ISO 690;
  4. Gaya MLA (Modern Language Association); dan
  5. Gaya Turabian.

Di Indonesia gaya penerbitan atau gaya selingkung yang diterapkan berbagai organisasi/lembaga berbeda-beda. Belum ada acuan standar nasional yang diberlakukan. Beberapa yang sudah membuat di antaranya Pusat Perbukuan, LIPI Press, IAARD Press, dan P2M2 Universitas Terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun