Film Ghost Writer besutan sutradara Bene Dion Rajagukguk yang diproduseri oleh Ernes Prakasa ini lagi happening. Tayangan bioskop bergenre horor komedi ini menjadi "plesetan" dari profesi ghost writer sebenarnya.Â
Sebuah literatur lama yang saya baca mengistilahkan ghost writer ini di Indonesia dengan sebutan 'penulis siluman'.  Belakangan istilahnya dihaluskan dengan nama 'penulis bayangan'. Lalu, apa hubungan ghost writer dengan hantu?
Ghost Writer versi film Indonesia menyajikan kisah seorang penulis bernama Nala (Tatjana Saphira ) yang bekerja sama dengan hantu bernama Galih (Ge Pamungkas) untuk menghasilkan sebuah novel berbasis kisah hidup Galih yang tragis.Â
Adalah Nala yang setelah pindah ke sebuah rumah gede menemukan buku catatan harian, milik seseorang yang sudah tiada. Buku itu membuka ide Nala yang mandek menyelesaikan novelnya.Â
Buku itu milik Galih, yang telah meninggal karena bunuh diri. Arwahnya masih gentayangan di rumah itu. Ia dapat berinteraksi dengan Nala dan mengizinkan Nala membukukan kisah hidupnya di dalam diari itu dengan syarat tidak didramatisasi atau ditambah-tambahi.
Jadi, ini plot yang terbalik. Ghost-nya alias hantu yang malah menjadi narasumber, sedangkan Nala menuliskan kisah hidupnya. Dan ada hantu lain (adik Galih) yang tidak setuju kisah hidup itu dibukukan. Belum lagi Nala mendapatkan "godaan" penerbit agar cerita di dalam naskahnya didramatisasi sedemikian rupa.
Berbeda dengan film berjudul sama dari Hollywood besutan Roman Polanski. Ghost writer beneran yang diperankan oleh Ewan McGregor mendapat tawaran dari sebuah penerbit untuk menuliskan memoar Perdana Menteri Inggris, Adam Long (diperankan oleh Pierce Brosnan).Â
The Ghost, sebutan untuk sang ghost writer, menerima tawaran yang disebutkan datang sekali seumur hidup itu. Alih-alih menuliskan memoar, the Ghost malah menemukan bukti-bukti rahasia gelap Adam Lang yang berhubungan dengan kematian perdana menteri sebelumnya. Kisah Ghost Writer versi Hollywood ini berakhir tragis dengan kematian the Ghost.
GW versi Bene Dion tentu mengandung humor yang membuat terpingkal-pingkal. Saya sendiri belum menonton, hanya baru melihat cuplikan iklannya di bioskop dan beberapa ulasan tentang film tersebut.Â