Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Harga Sebuah Impian, Christopher Robin

25 Agustus 2018   09:02 Diperbarui: 25 Agustus 2018   09:18 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chirstopher Robin asli bersama mainan boneka beruang yang mengilhami ayahnya A.A. Milne membuat kisah Winnie-the-Pooh (National Portrait Gallery/Wikipedia)

Meskipun sempat tepergok oleh Madaline dan istrinya, Christopher bergeming tetap kembali ke London untuk menghadiri rapat penting. Saat diminta presentasi, kertas-kertas kerjanya ternyata tertinggal di The Hundred Acre Wood karena ulah Tigger.

***

Akhir kisah Christopher Robin seperti dapat ditebak adalah happy ending. Ia membalikkan pola pikirnya, seperti juga ia menemukan gagasan bagaimana meningkatkan penjualan koper kulit di perusahaannya. Christopher memilih bahwa harga termahal impiannya adalah keluarga.

Filmnya sekali lagi, memang kurang menarik bagi anak-anak, tetapi dapat menyentuh bagi orangtua. Utamanya bagi bapak-bapak dan emak-emak yang sibuk dengan pekerjaannya dan rela menukar waktunya bersama keluarga dengan alasan impian.

 Salam madu, Winnie-the-Pooh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun