Bayangkan, Anda tidak akan mendapat jawaban apa perbedaan antara frasa "dan lain-lain" dan 'dan sebagainya' di KBBI. Pembedanya sebagai berikut: frasa "dan lain-lain" digunakan untuk pemerincian tidak sejenis, sedangkan "dan sebagainya" digunakan untuk pemerincian yang sejenis.Â
Contoh: Ibu membeli sayur, kecap, kain, dan lain-lain. Ayah membeli perangkat komputer, yaitu monitor, tetikus, kibor, dan sebagainya.
Lalu, frasa "dan lain sebagainya" untuk apa? Itu untuk pemerincian yang sudah tidak jelas jenisnya. He-he-he.
Namun, itulah bahasa Indonesia, banyak lika-likunya. Karena itu, Pak Badudu pernah menulis buku judulnya Pelik-Pelik Bahasa Indonesia saking rumit dan banyaknya masalah bahasa Indonesia.
Jadi, belajar bahasa Indonesia yang tepat adalah kepada ahlinya atau Anda mengikuti kelas-kelas penulisan dan penyuntingan naskah yang menekankan pada kemahiran berbahasa Indonesia. Satu hal lagi, jika Anda ingin mengecek atau mengetes kemampuan Anda, ikutilah Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa. UKBI semacam TOEFL-nya bahasa Indonesia.Â
Saya jamin Anda bakal kelenger dengan soal-soal bahasa Indonesia di dalam UKBI jika tidak pernah belajar bahasa Indonesia sebagaimana mestinya. Kalau saja ujian saringan masuk PTN mewajibkan nilai UKBI mahasiswa berada di tingkat unggul, mungkin banyak yang gugur.Â
UKBI menerapkan tujuh tingkatan, yaitu Istimewa (skor 816-900), Sangat Unggul (717-815), Unggul (593-716), Madya (466-592), Semenjana (346-465), Marginal (247-345), serta Terbatas (162-246). Jadi, sekelas Ivan Lanin mestinya sudah mencapai skor sangat unggul atau bahkan istimewa. Jika Anda sudah sampai tingkatan itu, Anda pun dapat dijadikan "rujukan" berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Antara KBBI dan Ivan Lanin, Anda pilih yang mana? Aku sih yes dua-duanya.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H