Dalam acara bertajuk Gramedia Writers and Readers Forum beberapa waktu lalu, penulis pesohor, Tere Liye, menyatakan ia akan menulis novel bersama co-author. Bahkan, ia menyatakan hendak merekrut dan menyeleksi co-author untuk diajak bekerja sama. Tampaknya Tere Liye tengah menyiapkan energi lebih besar untuk menghasilkan novel-novel tebal nan laris lebih banyak lagi.
Apakah lazim menggunakan co-author dalam penulisan fiksi seperti novel? Lazim dan sah-sah saja. Novel yang heboh baru-baru ini di Indonesia, Ghost Fleet, karya P. W. Singer juga dibantu penulisannya oleh August Cole sebagai co-author atau penggagas/pengarang pendamping.
Istilah author dan writer terkadang saling dipertukarkan untuk sebutan pengarang atau penulis. Namun, ada makna lain yang dikandung author yaitu sebagai originator (pemilik gagasan/penggagas) dari sebuah perencanaan atau buku (Oxford Dictionaries).Â
Berkaitan dengan makna spesifik tersebut maka seorang author tidak selalu harus mampu atau mahir menulis.

Boleh jadi Tere Liye harus mengikuti jejak seorang Edward Stratemeyer. Siapa dia? Stratemeyer terkenal sebagai penulis sangat produktif, terutama dalam bidang fiksi anak-anak dan remaja bergenre misteri. Sepanjang hidupnya ia telah menulis 1.300 judul buku, terutama menggagas dan mengembangkan seri novel anak-anak, seperti The Rover Boys, The Bobbsey Twin, Tom Swift, The Hardy Boys, dan seri detektif gadis remaja, Nancy Drew.
Edward---sebagaimana dikutip dari Wikipedia---disebut-sebut sebagai pionir usaha book packager yang memproduksi buku-buku serial dengan seri panjang dan konsisten sejak 1906. Ia membentuk tim, mempekerjakan para penulis lepas, editor lepas, penulis pendamping, stenografer, copywriter, dan sekretaris di bawah naungan Stratemeyer Syndicate.
Salah seorang penulis andal yang direkrut Edward adalah Mildred Benson---seorang jurnalis dan penulis buku anak. Mildred menjadi tokoh di balik pengembangan karakter Nancy Drew yang ditulis dengan nama pena Carolyn Keene.

Para pembaca novel-novel serial produksi Stratemeyer tidak menyadari bahwa novel itu ditulis oleh banyak orang. Letak kehebatan Edward memang kemampuannya mengelola dan mengarahkan para penulis sehingga mereka mampu menulis dengan gaya penulisan yang sama. Â
Mungkin Tere Liye juga dapat mengikuti contoh seperti ini jika ia hendak mendirikan sebuah usaha yang memproduksi novel-novel serial secara produktif dan konsisten. Ia harus mencari para co-author atau co-writer yang mampu menulis segaya dengan dia.
Peluang Menjadi Pendamping
Sebenarnya rencana yang dilontarkan Tere Liye adalah ranah bagi para penulis jasa. Penulis jasa mendedikasikan keterampilan atau kemahirannya menulis untuk mendampingi orang lain sebagai pemilik gagasan. Profesi yang termasuk penulis jasa adalah ghost writer (penulis bayangan), co-writer (penulis pendamping), dan co-author (penggagas/pengarang pendamping).
Penulis jasa menerima honor atau upah atas pekerjaan profesionalnya dengan bermacam bentuk. Ada yang dibayar secara putus dengan bayaran per halaman atau per proyek---jarang sekali yang dibayar per jam. Ada juga yang dibayar dengan cara berbagi royalti.
Pada buku-buku seri populer seperti Chicken Soup selalu ada para penulis yang berposisi sebagai pendamping. Contohnya, Jack Canfield selalu dibantu oleh Mark Victor Hansen. Begitu pula Kenneth H. Blancard ketika menulis One Minute Manager menggandeng Spencer Johnson.
Nah, apakah Anda tertarik berenang-renang di lautan penulisan jasa seperti ini? Tentu saja portofolio Anda sebagai penulis sebelumnya akan sangat dipertimbangkan.[]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI