Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melahirkan Penulis dari Kaki Gunung

6 November 2017   22:45 Diperbarui: 6 November 2017   23:37 1748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kika: Hernowo, Tasaro GK, Bambang Trim, Imam Prasodjo, Agung (Foto: Institut Penulis Indonesia)

Saung atau Rumah Sehat, salah satu fasilitas yang dibangun YND. (Foto: Institut Penulis Indonesia)
Saung atau Rumah Sehat, salah satu fasilitas yang dibangun YND. (Foto: Institut Penulis Indonesia)
Pengunjung juga dapat menikmati, bahkan terlibat langsung dalam aktivitas peternakan lele, cacing sutra, burung puyuh, dan kambing perah yang dikembangkan YND. Ada juga perpustakaan yang menyediakan buku-buku keterampilan.  Lalu, yang paling ampuh melenyapkan kejenuhan adalah pemandangan alam nan rancak. Jika punya cukup energi dan nyali, boleh juga menjajal panjat tebing. Sekadar informasi, desa ini dipenuhi tebaran batu-batu yang ukurannya terkadang sebesar mobil. Semuanya yang terlihat instagramable.

Hamparan batu-batu di Desa Cisarua dan sekitarnya. (Foto: Bambang Trim)
Hamparan batu-batu di Desa Cisarua dan sekitarnya. (Foto: Bambang Trim)
Pendeknya, Yayasan Nurani Dunia bersama Institut Penulis Indonesia, Penpro, dengan dukungan Patra Niaga Pertamina, bersiap menggelar kegiatan pembangunan kapasitas membaca dan menulis paling tidak selama sepekan di desa terpencil ini--meskipun kini tidak terpencil amat. Di sinilah para calon penulis dapat mengoptimalkan kapasitas di dalam dirinya yang saya sebut PRIN (pikiran-rasa-indra-naluri).

Kelas yang akan dibuka adalah untuk fiksi dan nonfiksi. Para penulis akan diajak melintasi alam, menemukan gagasan-gagasan brilian, dan menuliskannya dengan cara-cara terbaik. Karena itu, pagi-siang-malam di Desa Cisarua dan sekitarnya ini akan menjadi hari-hari bermakna penuh literasi. Alhasil, semoga lahir para penulis-penulis andal dan kegiatan semacam ini dapat dicangkokkan di tempat-tempat lain di seluruh Indonesia yang memiliki kekayaan dan keindahan alam setara.

Literasi memang harus dimulai dari kesadaran. Kesadaran bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan kapasitas luar biasa; bahwa alam diciptakan Tuhan untuk manusia dengan pemanfaatan sebaik-baiknya. Pada ujungnya literasi adalah daya atau kapasitas diri manusia yang dapat menyempurnakan tujuan hidup hakiki yaitu menjadi sebaik-baik manusia. Manusia yang paling bermanfaat untuk sesamanya dan makhluk lain di dunia ini.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun