Kau tulis aku ini calon 'pemimpin' yang baik untukmu,
padahal aku hanya seorang 'pemimpi'.
Kau tulis cintaku yang 'terbesar',
padahal cintaku 'tersebar'.
Kau tulis aku menyenangkanmu karena sering memilin 'canda',
padahal aku hanya memilin 'candu'.
Kau kadang gambarkan aku orang yang 'keras',
padahal aku hanya seperti 'kera' yang gigih memanjat.
Kau lukiskan aku sebagai 'penyepi',
padahal aku seorang 'penepi' yang selalu merasa harus di pinggiran.
Kau tulis aku selalu di 'hatimu',
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!