Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Buku-buku yang (Tampak) Abadi

19 Juli 2016   21:28 Diperbarui: 20 Juli 2016   06:05 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain keempat buku yang disajikan sebenarnya masih ada beberapa buku yang tetap 'hidup' sampai sekarang, seperti buku religi karya Buya Hamka berjudul Tasauf Modern yang masih memiliki pembaca setia hingga kini, termasuk di negeri jiran Malaysia. Ada lagi buku fenomenal Metode Iqro karya K.H. As’ad Humam yang kali pertaman terbit tahun 1988 dan sampai kini terus digunakan anak-anak sekolah untuk belajar membaca Quran. 

Pada kategori buku teks atau buku ajar perguruan tinggi juga masih ada beberapa buku yang menjadi babon mata kuliah tertentu. Sebut saja seperti Psikologi Komunikasi karya Jalaluddin Rakhmat. Untuk buku pelajaran di tingkat sekolah dasar, buku pelajaran bahasa Indonesia karya Siti Rahmani Rauf (yang baru meninggal tahun ini) pernah menjadi buku terlaris dan konten "ini Budi" menancap kuat pada benak anak-anak Indonesia kurun waktu1980-1990.

Para pengarang/penulis yang berhasil menulis buku tampak abadi itu takpelak lagi telah menghasilkan amalan tanpa putus selama buku mereka masih dibaca dan memberi manfaat bagi banyak orang. Tidak hanya itu, buku mereka juga masih memberikan rezeki kepada anak, cucu, bahkan cicit mereka melalui royalti. Dalam UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 tersebut aturan baru bahwa sebuah karya menjadi domain publik (milik publik) apabila karya tersebut sudah berumur 70 tahun terhitung sejak penulisnya meninggal. 

Buku Prof. Miriam baru menjadi domain publik pada tahun 2078. Jadi, masih lama sekali dan saya perkirakan buku ini masih akan bertahan lebih dari 20 tahun lagi.

Sayang saya belum menemukan data buku anak karya penulis Indonesia yang mampu bertahan melewati zaman. Artinya, digunakan sebagai buku standar misalnya dalam pemelajaran literasi di sekolah-sekolah. Ya, mungkin tulisan ini tidak akan berhenti sampai di sini. Memang perlu sebuah riset yang lengkap untuk meneliti buku-buku Indonesia yang mampu mendapat predikat tampak abadi hingga dicetak berulang kali.

Kita tidak dapat menafikan kedigdayaan sebuah buku sebagai media pemelajaran, bahkan hingga era digital kini. Penghasil konten buku tetap dicari, industri buku tetap diperlukan kehadirannya. Namun, soal buku ini memang belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah terbukti "terbengkalainya" RUU Sistem Perbukuan Nasional hingga kini di DPR. Regulasi terhadap buku diperlukan untuk menyelamatkan industri perbukuan nasional, termasuk menyelamatkan komponen industri seperti penulis dan editor. Semoga saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun