Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota Kata Kita

19 Juli 2016   00:03 Diperbarui: 19 Juli 2016   00:15 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kota kita sudah tertata

dari kata-kata biasa

Tak perlu selalu indah, apalagi resah merana

Kata-kata biasa yang membangkit jiwa

hingga gedung-gedung makna menjulang

mengecup langit dan bulan magenta

Kota kata kita sudah bertumbuh

dari benih-benih semangat santun dan kearifan

Jangan dirusakkan dengan polusi kata-kata

amarah, caci maki, dan pura-pura

Biarkan warga kota bercengkrama dengan kalimat, alinea,

dan wacana indah di taman-taman buku

Ada air mancur yang memancarkan rasa rindu, bahagia,

dan cinta

Kota kata kita meniti masa

suatu kelak meninggalkan jejak

Anak cucu kita yang mengerti makna

Anak cucu kita yang memahami sejarah

Tinggal di kota kata tanpa keluh kesah

Karena kota kata kita terjaga

dari kudeta para durjana

yang mencuri kata untuk

sebuah pesta derita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun