Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sekelebat Cerpen: Bertemunya Dua Orang Hebat (5)

24 April 2024   04:04 Diperbarui: 24 April 2024   04:17 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekelebat Cerpen | Bertemunya Dua Orang Hebat (5)

Tanpa menunggu Mas Bambang sampai di puncak bukit, Mbah Soleh menuju rumah Mbah Ramal atau Mbah Romli.

"Assalamualaikum" Mbah Soleh mengucapkan salam di depan pintu yang masih tertutup.

"Wa alaikum salam. Silahkan masuk saja, Leh. Pintunya tidak dikunci," dari dalam terdengar jawaban dari Mbah Romli. Bila dicermati jawaban tersebut menunjukkan bahwa Mbah Romli sudah tahu siapa yang datang, karena ada sebutan nama panggilan Leh di dalam jawaban tadi.

Mbah Soleh kemudian membuka pintu yang memang tidak dikunci seperti kata Mbah Romli.

"Alhamdulillah Rom, kita dipertemukan lagi oleh Gusti di sini," Mbah Soleh memanggil Mbah Romli dengan nama panggilan Rom. Mereka kemudian saling berjabatan tangan.

Bertemunya dua orang hebat ini tidak disaksikan oleh Mas Bambang, karena Mas Bambang masih jauh tertinggal belum sampai ke puncak bukit.

Dua orang hebat, Mbah Soleh dan Mbah Romli bertemu. Mbah Soleh berambut gondrong warna putih semua, sedangkan Mbah Romli gundul dengan penutup kepala kopyah terbuat dari kain rajut berwarna hitam.  

Dua orang hebat, Mbah Soleh dan Mbah Romli bertemu. Mbah Soleh kaya raya punya usaha jualan parfum di tiga kota, sedangkan Mbah Romli boleh disebut "miskin" tinggalnya di atas bukit, hidupnya dari bahan makanan yang tumbuh atau yang ada di sekitar rumahnya. Dua orang hebat ini oleh Gusti Pengeran sama-sama dikaruniai ilmu yang jarang dimiliki oleh orang lain. Keduanya sama-sama memiliki Guru Batin yang sama. Guru Batin yang basisnya sama yaitu Iman dan Taqwa.

"Alhamdulillah Leh, kita dipertemukan lagi di waktu sela dari kesibukan menjalankan amanat tugas hidup kita masing-masing. Saya ditugaskan di tempat sepi di puncak bukit sedangkan kamu ditugaskan di tempat ramai di kota ya Leh?"

"Iya betul Rom, sesuai perintah guru kita"

Mereka berdua sangat akrab. Mbah Soleh mengeluarkan rentengan kopi yang berisi 10 bungkus, disodorkan ke Mbah Romli. Mbah Romli langsung tahu apa yang dimaksudkan oleh Mbah Soleh.

"Kita buat tiga gelas kopi ya Leh?"

"Ya, Rom"

Ternyata Mbah Romli juga tahu bahwa ada tiga orang yang mustinya dibuatkan kopi. Orang yang ketiga tersebut adalah Mas Bambang yang sampai detik itu belum sampai di puncak bukit atau belum sampai di rumahnya Mbah Romli.

(bertemunya dua orang hebat (5), 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Bertemunya Dua Orang Hebat (5). Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun