Fibonacci Puisi | Ramadan dan Cahaya Jiwa Kearifan
ramadan dan cahaya jiwa kearifan
setelah raga ditempa
kelaparan dan
dahaga
ramadan dan cahaya jiwa kearifan
bagi orang yang beriman
jiwa raganya
puasa
cahaya jiwa kearifan mewarnai
prilaku sehari hari
nampak damai
sekali
(ramadan dan cahaya jiwa kearifan, 2024)
Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Ramadan, khususnya tentang Ramadan dan Cahaya Jiwa Kearifan. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!