Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekelebat Cerpen: Cinta Indah

29 Februari 2024   08:00 Diperbarui: 29 Februari 2024   08:12 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta indah akan benar-benar indah apabila tetap terjaga dari noda cinta. Noda cinta yang berupa nafsu. Nafsu kebirahian berkedok kasih sayang. Kasih sayang semu. Kasih sayang yang gampang memudar ketika manisnya dihabiskan.

Cinta indah juga akan benar-benar indah apabila tidak mempersyaratkan apa-apa. Baik mempersyaratkan harus memiliki maupun mempersyaratkan harus saling mencintai. Cinta indah, cinta yang tidak takut bertepuk tangan sebelah. Tetap mencintai walaupun tidak dicintai. Cinta indah, cinta yang tak menanti balasan cinta. Cinta indah cinta yang istiqomah.

"He!...Mas Bambang melamun ya?" Indah mengagetkan saya dengan "He!" nya tersebut.

"Iya, In...bukan melamun tapi merenung...hehehe."

"Kalau Indah boleh tahu, Mas Bambang merenung tentang apa ya?"

"Tentang cinta, In."

"Wauw....."

"Loh kok wauw, In?"

"Bukankah dulu Mas Bambang pernah bilang mengalir saja atau mbanyu mili saja?"

"Saya masih konsisten mbanyu mili kok In, renungan tadi berupaya mencoba mengabadikan konsepsi tentang cinta yang indah, In."

"O begitu ya, mas?"

"Iya, In."

"Kalau begitu silahkan Mas Bambang lanjutkan lagi renungannya tentang cinta indah atau cinta yang indah tadi, mas."

"Terus? Indah mau kemana?"

"Indah mau melanjutkan masak lagi, mas. Masak Sego Megono dan Taoto khas Pekalongan. Masakan khusus buat Mas Bambang yang paling Indah sayangi sepenuh hati."

Indah melanjutkan masak Sego Megono dan Taoto. Saya melanjutkan renungan tentang Cinta Indah.

(cinta indah, 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Cinta Indah. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun