Sekelebat Cerpen | Pada Awalnya Bejo (5)
Ibu Wilujeng dan Pak Slamet pagi-pagi sekali menerima tamu yang memang sudah jauh-jauh hari tamu tersebut telah memberikan kabar bahwa hari ini ia akan datang.
Ia datang untuk menjemput Syukur, anak bungsunya.
Bagi Ibu Wilujeng dan Pak Slamet sebenarnya tidak kuasa hatinya untuk melepas anak bungsunya itu kepada sahabat karibnya yang sekarang sudah siap-siap berangkat membawa Syukur ke tempat yang tidak mungkin mereka bisa menjenguknya.
Disamping karena sangat jauh tempatnya, juga karena kepercayaan yang telah diberikan kepada sahabat karibnya itu bahwa Syukur akan diperlakukan sebagai anak kandungnya sendiri.
Syukur telah ia pilih sebagai calon penerus yang akan memimpin pondok pesantrennya kelak.
Pondok pesantren khusus santri laki-laki. Dan, ia yang akan mengajari  dan mewariskan langsung keilmuannya kepada Syukur agar kelak benar-benar bisa meneruskannya.
Kepercayaan Pak Slamet kepada sahabat karibnya ini juga dilandasi rasa kepedulian yang mendalam, rasa belas kasihan yang mendalam sekaligus rasa kekaguman yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata. Cinta sahabatnya kepada mendiang istrinya, ia pertahankan dalam bentuk kesetiaan yang diwujudkan dengan cara tidak menikah lagi. Istrinya meninggal dunia sebelum mereka memiliki momongan atau anak.
Syukur tak sempat dipamitkan kepada Bejo ketika keberangkatannya itu.
Bejo pun tak mengira bahwa adik bungsunya sudah tak ada didekatnya lagi.
Bisa jadi perpisahan dirinya dengan adik bungsunya ini akan berlangsung sangat lama sekali.
Sedangkan Syukur yang ada sekarang ini tinggal Syukur yang ada di hati.
(pada awalnya bejo (5), 2023)
Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara yang sangat-sangat sederhana untuk  menceritakan tentang Pada Awalnya Bejo (5). Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (2)
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (3)
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (4)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!