Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (5)

9 Oktober 2023   03:23 Diperbarui: 9 Oktober 2023   05:44 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Sekelebat Cerpen | Pada Awalnya Bejo (5)

Ibu Wilujeng dan Pak Slamet pagi-pagi sekali menerima tamu yang memang sudah jauh-jauh hari tamu tersebut telah memberikan kabar bahwa hari ini ia akan datang.
Ia datang untuk menjemput Syukur, anak bungsunya.

Bagi Ibu Wilujeng dan Pak Slamet sebenarnya tidak kuasa hatinya untuk melepas anak bungsunya itu kepada sahabat karibnya yang sekarang sudah siap-siap berangkat membawa Syukur ke tempat yang tidak mungkin mereka bisa menjenguknya.
Disamping karena sangat jauh tempatnya, juga karena kepercayaan yang telah diberikan kepada sahabat karibnya itu bahwa Syukur akan diperlakukan sebagai anak kandungnya sendiri.

Syukur telah ia pilih sebagai calon penerus yang akan memimpin pondok pesantrennya kelak.
Pondok pesantren khusus santri laki-laki. Dan, ia yang akan mengajari  dan mewariskan langsung keilmuannya kepada Syukur agar kelak benar-benar bisa meneruskannya.

Kepercayaan Pak Slamet kepada sahabat karibnya ini juga dilandasi rasa kepedulian yang mendalam, rasa belas kasihan yang mendalam sekaligus rasa kekaguman yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata. Cinta sahabatnya kepada mendiang istrinya, ia pertahankan dalam bentuk kesetiaan yang diwujudkan dengan cara tidak menikah lagi. Istrinya meninggal dunia sebelum mereka memiliki momongan atau anak.

Syukur tak sempat dipamitkan kepada Bejo ketika keberangkatannya itu.
Bejo pun tak mengira bahwa adik bungsunya sudah tak ada didekatnya lagi.

Bisa jadi perpisahan dirinya dengan adik bungsunya ini akan berlangsung sangat lama sekali.
Sedangkan Syukur yang ada sekarang ini tinggal Syukur yang ada di hati.

(pada awalnya bejo (5), 2023)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara yang sangat-sangat sederhana untuk  menceritakan tentang Pada Awalnya Bejo (5). Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun