Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Lima

8 Agustus 2023   16:00 Diperbarui: 22 September 2023   05:29 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Lima

(Arsip Wajah Puisi Bams)

Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh lima ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh empat, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kedua puluh lima ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian kedua puluh enam.

Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.

DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):

1. Puisi | Rencana Merinci Pemilihan

2. Macro Puisi: Pemilihan yang Memilih

3. Micro Puisi: Pemilihan yang Dipilihkan

4. Nano Puisi: Pemilihan yang Tidak Memilih

5. Micro Puisi: Bukan Pemilihan Jika

6. Macro Puisi: Jika bukan Pemilihan

7. Nano Puisi: Belum Mengenal Pemilihan

8. Macro Puisi: Ujungnya Tanpa Pemilihan

9. Micro Puisi: Kebebasan dalam Pemilihan

10. Nano Puisi: Pemilihan Tanpa Pemberdayaan

11. Puisi | Rencana Merinci Pemerdekaan

12. Fibonacci Puisi: Pemerdekaan Kemerdekaan Merdeka

13. Fibonacci Puisi: Pemerdekaan Ketertutupan Pikiran

14. Fibonacci Puisi: Pemerdekaan Jeratan Jiwa Tertindas

15. Fibonacci Puisi: Pemerdekaan Melangkah Maju Berani

16. Macro Puisi: Pemerdekaan dari Kesewenangan

17. Macro Puisi: Pemerdekaan dari Ketergantungan

18. Macro Puisi: Pemerdekaan dari Keterhambatan

19. Micro Puisi: Pemerdekaan Mencari Solusi

20. Nano Puisi: Pemerdekaan Damai Sejati

21. Puisi | Rencana Merinci Mencermati Merdeka

22. Macro Puisi: Ingin Merdeka

23. Micro Puisi: Ragu Merdeka

24. Nano Puisi: Takut Merdeka

25. Micro Puisi: Dipaksa Merdeka

26. Nano Puisi: Sulit Merdeka

27. Macro Puisi: Merdeka di Awal

28. Macro Puisi: Merdeka di Akhir

29. Fibonacci Puisi: Ada yang Belum Sadar Jika Tlah Merdeka

30. Fibonacci Puisi: Ada yang Tlah Sadar Jika Belum Merdeka

31. Puisi | Rencana Merinci Menyikapi

32. Nano Puisi: Menyikapi Cinta

33. Nano Puisi: Menyikapi Benci

34. Micro Puisi: Menyikapi Fakta

35. Micro Puisi: Menyikapi Fiksi

36. Macro Puisi: Menyikapi Cara

37. Macro Puisi: Menyikapi Ciri

38.Fibonacci Puisi: Menyikapi Hal yang Bersifat Sementara

39. Fibonacci Puisi: Menyikapi Hal yang Hakekatnya Abadi

40. Fibonacci Puisi: Menyikapi Hal yang Tidak Diketahui

41. Puisi | Rencana Merinci Bisa Jadi

42. Macro Puisi: Bisa Jadi Nyata

43. Nano Puisi: Bisa Jadi Mimpi

44. Micro Puisi: Bisa Jadi Kini

45. Nano Puisi: Bisa Jadi Nanti

46. Micro Puisi: Bisa Jadi Sebab

47. Nano Puisi: Bisa Jadi Akibat

48. Macro Puisi: Bisa Jadi Sudah

49. Nano Puisi: Bisa Jadi Belum

50. Micro Puisi: Bisa Jadi Tak Jadi

51. Puisi | Rencana Merinci Rakyat

52. Nano Puisi: Rakyat di Dalam Diri

53. Micro Puisi: Rakyat di Dalam Famili

54. Macro Puisi: Rakyat di Dalam Negara

55. Macro Puisi: Rakyat di Dalam Dunia

56. Micro Puisi: Sifat Tabiat Rakyat

57. Nano Puisi: Diamnya Rakyat

58. Macro Puisi: Suara Rakyat

59. Fibonacci Puisi: Amanat dan Aspirasi Nurani Rakyat

60. Fibonacci Puisi: Perilaku Kepemimpinan yang Merakyat

61. Puisi | Rencana Merinci Sabar

62. Micro Puisi: Sabar Menanti Hasil

63. Fibonacci Puisi: Sabar Tak Diam Tak Berhenti Berusaha

64. Fibonacci Puisi: Disabar-Sabarkan Walaupun Tidak Sabar

65. Macro Puisi: Sabar Menanti Kematian

66. Fibonacci Puisi: Manfaat Sabar Meringankan Kehidupan

67. Fibonacci Puisi: Batasnya Sabar Pasrah Bukanlah Menyerah

68. Fibonacci Puisi: Sabar Menunggu Tidak Sabarpun Menunggu

69. Nano Puisi: di Dalam Hati yang Sabar

70. Nano Puisi: di Dalam Pikiran yang Sabar

71. Puisi | Rencana Merinci Sesuai

72. Nano Puisi: Sesuai Waktu

73. Fibonacci Puisi: Sesuai dengan yang Dirasakan Kalbu

74. Fibonacci Puisi: Sesuai dengan yang Ditanam Dahulu

75. Micro Puisi: Sesuai Tempat

76. Macro Puisi: Sesuai dengan Kemuliaan Sifat

77. Nano Puisi: Sesuai dengan Ketepatan Manfaat

78. Macro Puisi: Sesuai Tujuan

79. Fibonacci Puisi: Sesuai dengan yang Tlah Diamanatkan

80. Fibonacci Puisi: Sesuai dengan yang Sudah Ditakdirkan

81. Macro Puisi | Rencana Merinci Sewaktu

82. Macro Puisi: Sewaktu Sehidup Dengannya

83. Macro Puisi: Sewaktu Meninggalkannya

84. Macro Puisi: Sewaktu Ditinggalkannya

85. Macro Puisi: Sewaktu Seruang Dengannya

86. Macro Puisi: Sewaktu Seruang Bahagia

87. Macro Puisi: Sewaktu Seruang Duka

88. Macro Puisi: Sewaktu Sesunyi Dengannya

89. Macro Puisi: Sewaktu Tidak Ada Daya

90. Macro Puisi: Sewaktu Sendiri Saja

91. Micro Puisi | Rencana Merinci Cepat

92. Micro Puisi: Cepat Melayani

93. Micro Puisi: Cepat Meneladani

94. Micro Puisi: Cepat Temukan Solusi

95. Micro Puisi: Secepat-Cepatnya Masih Terlambat

96. Micro Puisi: Jika Tak Minat Tak Usah Cepat-Cepat

97. Micro Puisi: Selambat-Lambatnya Masih Tercepat

98. Micro Puisi: Cepat Merakyat

99. Micro Puisi: Cepat Bersikap Tepat

100. Micro Puisi: Cepat Berbagi Manfaat


Catatan:
Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh lima ini hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun