Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Dua

28 Maret 2023   10:00 Diperbarui: 28 April 2023   14:10 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Dua

(Arsip Wajah Puisi Bams)

Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh dua ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh satu, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kedua puluh dua ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian kedua puluh tiga, dan seterusnya.

Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.

DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):

1. Puisi | Rencana Merinci Tanyakan

2. Nano Puisi: Tanyakan Kepada Hati

3. Nano Puisi: Tanyakan Kepada Bukti

4. Macro Puisi: Tanyakan Kepada Kata

5. Macro Puisi: Tanyakan Kepada Tanda

6. Micro Puisi: Tanyakan Kepada Datanya

7. Micro Puisi: Tanyakan Kepada Grafiknya

8. Micro Puisi: Tanyakan Kepada Gejalanya

9. Fibonacci Puisi: Tanyakan Kepada yang Bertanya

10. Fibonacci Puisi: Tanyakan Kepada yang Menjawab

11. Puisi | Rencana Merinci Mengintip

12. Nano Puisi: Mengintip Kelambu Batin

13. Micro Puisi: Mengintip Bimbang Tak Yakin

14. Macro Puisi: Mengintip Geriap Sejuta Ingin

15. Fibonacci Puisi: Mengintip Tirai Niat Baik di Hati

16. Nano Puisi: Mengintip Kecemasan Nasib Diri

17. Micro Puisi: Mengintip Tabir Dosa Masa Lalu

18. Macro Puisi: Mengintip Masa Depan Tak Tentu

19. Micro Puisi: Mengintip Beban Bawaan Musafir

20. Nano Puisi: Mengintip Sejauh Mana Batas Akhir

21. Puisi | Rencana Merinci Sekolah

22. Micro Puisi: Sekolah Mata

23. Fibonacci Puisi: Sekolah Mulut

24. Nano Puisi: Sekolah Telinga

25. Fibonacci Puisi: Sekolah Pikiran

26. Micro Puisi: Sekolah Perasaan

27. Nano Puisi: Sekolah Solusi

28. Macro Puisi: Sekolah Toleransi

29. Fibonacci Puisi: Sekolah Peduli

30. Macro Puisi: Sekolah Memberi

31. Puisi | Rencana Merinci Jangan Mengumpat

32. Macro Puisi: Jangan Mengumpat Orang Lain

33. Macro Puisi: Jangan Mengumpat Diri Sendiri

34. Micro Puisi: Jangan Mengumpat Nada Tinggi

35. Micro Puisi: Jangan Mengumpat di Dalam Hati

36. Nano Puisi: Jangan Mengumpat Hinaan

37. Nano Puisi: Jangan Mengumpat Candaan

38. Fibonacci Puisi: Jangan Mengumpat Benci

39. Fibonacci Puisi: Jangan Mengumpat Rugi

40. Macro Puisi: Jangan Mengumpat yang Mengumpat

41. Puisi | Rencana Merinci Puasanya Puisi

42. Micro Puisi: Puasanya Puisi Tak Melukai Hati

43. Macro Puisi: Puasanya Puisi Tak Memaksakan Arti

44. Micro Puisi: Puasanya Puisi Tak Menyerongkan Diksi

45. Macro Puisi: Puasanya Puisi Tak Menggaduhkan Situasi

46. Micro Puisi: Puasanya Puisi Tak Mengobarkan Benci

47. Macro Puisi: Puasanya Puisi Tak Menyombongkan Diri

48. Nano Puisi: Puasanya Puisi Tak Melebih-lebihkan Makna

49. Micro Puisi: Puasanya Puisi Tak Menghambur-hamburkan Kata

50. Macro Puisi: Puasanya Puisi Tak Membudayakan Sengketa Bicara

51. Puisi | Rencana Merinci Hari Rayanya Puisi

52. Micro Puisi: Hari Rayanya Puisi Riang Mensyukuri

53. Micro Puisi: Hari Rayanya Puisi Bersih-Bersih Hati

54. Macro Puisi: Hari Rayanya Puisi Saling Memaafkan Literasi

55. Macro Puisi: Hari Rayanya Puisi Saling Mensilaturahmikan Diksi

56. Macro Puisi: Hari Rayanya Puisi Mentauhidkan Kemenangan Puisi

57. Nano Puisi: Hari Rayanya Puisi Memudikkan Kata

58. Nano Puisi: Hari Rayanya Puisi Memfitrikan Makna

59. Micro Puisi: Hari Rayanya Puisi Halal bi Halal Metafora

60. Nano Puisi: Hari Rayanya Puisi Memeriahkan Rima

61. Puisi | Rencana Merinci Keberlanjutan

62. Micro Puisi: Keberlanjutan Puasa

63. Macro Puisi: Keberlanjutan Hari Raya

64. Macro Puisi: Keberlanjutan Hari-Hari Biasa

65. Fibonacci Puisi: Keberlanjutan Hari Kemenangan Kita

66. Nano Puisi: Keberlanjutan Niat

67. Fibonacci Puisi: Keberlanjutan Sifat

68. Nano Puisi: Keberlanjutan Tabiat

69. Macro Puisi: Keberlanjutan Menikmati

70. Micro Puisi: Keberlanjutan Mensyukuri

71. Puisi | Rencana Merinci Berikutnya

72. Macro Puisi: Pemikiran Berikutnya

73. Macro Puisi: Perasaan Berikutnya

74. Micro Puisi: Ikhtiar Berikutnya

75. Micro Puisi: Solusi Berikutnya

76. Nano Puisi: Perjumpaan Berikutnya

77. Nano Puisi: Perpisahan Berikutnya

78. Macro Puisi: Kebersamaan Berikutnya

79. Micro Puisi: Kesendirian Berikutnya

80. Macro Puisi: Kebahagiaan Berikutnya

81. Puisi | Rencana Merinci Mengalir

82. Nano Puisi: Mengalir dengan yang di Dalam

83. Macro Puisi: Mengalir dengan yang di Luar

84. Micro Puisi: Mengalir dengan yang di Bumi

85. Macro Puisi: Mengalir dengan yang di Langit

86. Micro Puisi: Mengalir dengan yang Menurunkan

87. Micro Puisi: Mengalir dengan yang Menaikkan

88. Fibonacci Puisi: Mengalir dengan yang Mengalir

89. Fibonacci Puisi: Mengalir dengan yang Mengalirkan

90. Nano Puisi: Mengalir dari Awal Sampai di Akhir

91. Puisi | Rencana Merinci Fokus

92. Nano Puisi: Fokus pada Akar yang Menjalar

93. Macro Puisi: Fokus pada Semak yang Membelukar

94. Macro Puisi: Fokus pada Tegaknya Batang

95. Micro Puisi: Fokus pada Panjangnya Cabang

96. Micro Puisi: Fokus pada Rindangnya Reranting

97. Fibonacci Puisi: Fokus pada Gugurnya Dedaunan Kering

98. Macro Puisi: Fokus pada Buah yang Melimpah

99. Nano Puisi: Fokus pada Kerontangnya Tanah

100. Fibonacci Puisi: Fokus pada Wajah yang Berteduh di Bawah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun