Fibonacci Puisi: Menangis Dimarahi Marah
mungkin ada yang terluka perasaannya
sehingga pecahlah tangis
deras lebihi
gerimis
menangis dimarahi marah tak bersalah
kerna cemburunya salah
tak jelas arah
gegabah
menangis dimarahi marah tak mengalah
sabar sudah pasrah sudah
tangis dan marah
biarlah
(menangis dimarahi marah, 2022)
Puisi kesepuluh dari tigapuluh rincian judul puisi tentang Marah, khususnya tentang Menangis Dimarahi Marah. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Fibonacci Puisi: Kesudahannya Gembira
Baca juga: Fibonacci Puisi: Sisa-Sisa dari Senyumnya
Baca juga: Fibonacci Puisi: Kutemukan di Sejarah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!