Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Intoleransi
cambuk diri intoleransi bagi diri
yang selalu memaksakan
kehendak diri
sendiri
tak mau tenggang rasa kepada lainnya
merasa benar sendiri
tak menghargai
lainnya
maunya menang sendiri kasar sekali
abaikan hak asasi
sangat beringas
sekali
tak menghormati tata aturan negeri
dan semaunya sendiri
tak menyukai
damai
(cambuk diri intoleransi, 2022)
Puisi kedelapan dari delapan rincian judul puisi tentang Cambuk Diri, khususnya tentang Cambuk Diri Intoleransi. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait keempat semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Fibonacci Puisi: Mewariskan Dendam Bebuyutan
Baca juga: Fibonacci Puisi: Mencari-cari Masalah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!