Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Keenam Belas
(Arsip Wajah Puisi Bams)
Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian keenambelas ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kelimabelas, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.
Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian keenambelas ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian ketujuhbelas, dan seterusnya.
Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.
DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):
1. Puisi | Rencana Merinci Keajaiban
2. Macro Puisi: Keajaiban Ruang
3. Macro Puisi: Keajaiban Waktu
4. Micro Puisi: Keajaiban Hidup
5. Micro Puisi: Keajaiban Mati
6. Nano Puisi: Keajaiban Tangis
7. Fibonacci Puisi: Keajaiban Tawa
8. Nano Puisi: Keajaiban Akal
9. Fibonacci Puisi: Keajaiban Khayal
10. Puisi | Rencana Merinci Mengaku dan Mengakui
11. Macro Puisi: Mengaku Baik
12. Nano Puisi: Mengakui Jahat
13. Macro Puisi: Mengaku Benar
14. Micro Puisi: Mengakui Salah
15. Macro Puisi: Mengaku Bersih
16. Micro Puisi: Mengakui Kotor
17. Macro Puisi: Mengaku Pandai
18. Nano Puisi: Mengakui Bodoh
19. Fibonacci Puisi: Mengaku Jujur
20. Fibonacci Puisi: Mengakui Bohong
21. Puisi | Rencana Merinci Biasa dan Istimewa
22. Macro Puisi: Biasa yang Biasa
23. Nano Puisi: Biasa yang Istimewa
24. Micro Puisi: Istimewa yang Biasa
25. Fibonacci Puisi: Istimewa yang Istimewa
26. Puisi | Rencana Merinci Pohon Diri
27. Nano Puisi: Akar Diri
28. Micro Puisi: Batang Diri
29. Macro Puisi: Cabang Diri
30. Fibonacci Puisi: Reranting Diri
31. Macro Puisi: Dedaunan Diri
32. Macro Puisi: Kembang Diri
33. Micro Puisi: Buah Diri
34. Nano Puisi: Bijih Diri
35. Micro Puisi: Benih Diri
36. Fibonacci Puisi: Belukar Diri
37. Puisi | Rencana Merinci Keindahan
38. Fibonacci Puisi: Keindahan Senyuman
39. Nano Puisi: Keindahan Sapaan
40. Macro Puisi: Keindahan Lambaian
41. Micro Puisi: Keindahan Tatapan
42. Fibonacci Puisi: Keindahan Perjumpaan
43. Nano Puisi: Keindahan Perpisahan
44. Micro Puisi: Keindahan Mengantar
45. Macro Puisi: Keindahan Menjemput
46. Fibonacci Puisi: Keindahan Memaafkan
47. Nano Puisi: Keindahan Mendoakan
48. Puisi | Rencana Merinci Guru
49. Macro Puisi: Guru Suluh
50. Micro Puisi: Guru Rawuh
51. Nano Puisi: Guru Weruh
52. Macro Puisi: Guru Lampah
53. Micro Puisi: Guru Pitedah
54. Fibonacci Puisi: Guru Sumarah
55. Macro Puisi: Guru Tanding
56. Nano Puisi: Guru Mancing
57. Fibonacci Puisi: Guru Nyanding
58. Micro Puisi: Guru Laksono
59. Nano Puisi: Guru Rumongso
60. Fibonacci Puisi: Guru Wicaksono
61. Puisi | Rencana Merinci Keserupaan
62. Nano Puisi: Keserupaan dengan yang Mengikuti
63. Macro Puisi: Keserupaan dengan yang Menyakiti
64. Micro Puisi: Keserupaan dengan yang Menjumpai
65. Macro Puisi: Keserupaan dengan yang Mendustai
66. Fibonacci Puisi: Keserupaan dengan yang Mempengaruhi
67. Micro Puisi: Keserupaan dengan yang Memusuhi
68. Nano Puisi: Keserupaan dengan yang Dilupakan
69. Macro Puisi: Keserupaan dengan yang Ditakutkan
70. Micro Puisi: Keserupaan dengan yang Dihindari
71. Macro Puisi: Keserupaan dengan yang Diingkari
72. Fibonacci Puisi: Keserupaan dengan yang Dibicarakan
73. Micro Puisi: Keserupaan dengan yang Direndahkan
74. Puisi | Rencana Merinci Kadang-Kadang dan Memang
75. Micro Puisi: Kadang-Kadang Bimbang
76. Macro Puisi: Memang Tidak Gampang
77. Puisi | Rencana Merinci Bukannya dan Pokoknya
78. Nano Puisi: Bukannya Engkau yang Tlah Berjanji Kepadanya?
79. Micro Puisi: Bukannya Engkau yang Mulai Meninggalkannya?
80. Fibonacci Puisi: Bukannya Engkau yang Menyebabkan Tangisnya?
81. Micro Puisi: Pokoknya Kamu yang Sudah Menyalahi
82. Macro Puisi: Pokoknya Dia yang Harus Kamu Pilih Lagi
83. Nano Puisi: Pokoknya Tak Boleh Melewati Jalan yang Ini
84. Puisi | Rencana Merinci Barangkali
85. Fibonacci Puisi: Barangkali Keraguannya Muncul Lagi
86. Micro Puisi: Barangkali Kecewanya Itu karena Ini
87. Nano Puisi: Barangkali Sudah Tak Bisa Sabar Hati
88. Macro Puisi: Barangkali Sebelum Tua Sudah Mati
89. Puisi | Rencana Merinci Terima Kasih
90. Fibonacci Puisi: Terima Kasih Satu
91. Micro Puisi: Terima Kasih Dua
92. Macro Puisi: Terima Kasih Tiga
93. Micro Puisi: Terima Kasih Empat
94. Nano Puisi: Terima Kasih Lima
95. Puisi | Rencana Merinci Pemilihan Umum
96. Macro Puisi: Memilih Tuntunan Akal Sehat
97. Micro Puisi: Memilih Tuntunan Iman Kuat
98. Nano Puisi: Memilih Tuntunan Hati Tak Jahat
99. Micro Puisi: Memilih Tuntunan Laku Manfaat
100. Macro Puisi: Memilih Tuntunan Tertib Syariat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H